Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku, Kami, dan Bujang

9 November 2021   17:32 Diperbarui: 28 Maret 2022   18:26 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: PEXELS/icono.com

Suatu ketika di negeri seberang, aku dan beberapa kawan memang sengaja hadir bertandang. Entah apa namanya kebetulan atau bukan, yang jelas di jalan kami berpapasan dengan seorang bujang, yang sepertinya adalah seorang pejuang.

"Pejuang apa gerangan?! silahkan temukan sendiri jawabannya."

Kebetulan di kampung halaman, tengah ada kegiatan bersih-bersih taman, ya sudah.. aku dan beberapa kawan memutuskan lewat jalan belakang saja, kami memilih kabur saja dari kegiatan bersih-bersih, jalan-jalan ke negeri seberang sepertinya akan lebih menggiurkan.

"Begitulah kami ini. Inilah kami, yang memang begitulah."

"Selamat siang kawan." Bujang menyapa.

"Siang juga kawan." Kami menjawab, tanpa sedikitpun bertanya.

"Lama kita tak bersua kawan." Bujang ingat, sementara kami lupa. Begitulah kami ini, pelupa.

Kami terdiam, mencoba mengingat. Kami saling bertatapan satu sama lain, masih lupa juga. Lalu kami semua duduk bersama, dan lupa itu masih saja ada, sepertinya kami semua amnesia.

"Kebetulan kita bersua kawan, ada satu hal yang ingin aku tanyakan." Bujang memang seorang pejuang, bujang sudah siap bertanya akan apa yang dipikirkannya, lalu akan diperjuangkannya. Sementara mencoba mengingat namanya saja, kami semua masih belum bisa.

"Bang, kamu sayang aku?! seseorang bertanya seperti itu, aku harus bilang apa?! aku harus jawab apa?!" bunyi pertanyaan dari bujang, tentang sayang.

Semua kawanku terdiam, tidak ada satupun yang berkenan menjawab. Mungkin mereka pun pernah mengalaminya, dan belum mampu menjawabnya. Mungkin, ini adalah salah satu jenis pertanyaan yang jawabannya berbentuk misteri, yang masih cukup sulit untuk ditelusuri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun