Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teringat akan Totto Chan

19 Mei 2021   21:54 Diperbarui: 19 Mei 2021   23:13 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: via wikipedia.org

Setiap anak memiliki sisi uniknya masing-masing, begitupun dengan bakat utama yang dimilikinya, selain memiliki sifat atau karakteristik yang tidak akan sama rata, dengan anak-anak lainnya yang seusianya.

Setiap guru tentu saja memiliki wawasan, pengalaman, juga kualitasnya sendiri ketika memberikan arahan atau menerapkan cara belajar yang baik dan menyehatkan, bagi perkembangan sisi psikologis setiap anak didiknya.

Setiap anak jelas butuh belajar, menjadi pribadi yang berpendidikan. Kadar pengetahuan dan wawasan yang luas, sangat dibutuhkan untuk proses pertumbuhan anak itu sendiri, menjalani ragam ujian dan apa saja petualangan kehidupan yang akan ditemuinya.

Setiap guru yang memang peka dan sangat memahami kebutuhan setiap anak-anak didiknya, akan memberikan ruang untuk belajar yang tidak akan memaksakan kepentingannya sendiri.

Setiap anak adalah harapan, setiap anak adalah beberapa diantaranya yang nanti di kemudian hari, akan menjadi para pribadi pilihan yang sanggup menjadi tauladan untuk mereka para pribadi yang lainnya.

Totto-Chan, satu buah buku anak yang pengarangnya adalah seorang wanita yang bernama Tetsuko Kuroyanagi. Satu buah buku anak yang menceritakan pengalaman, satu buah buku anak yang sangat pantas untuk jadi bahan bacaan.

"Anak kecil itu dipanggil dengan nama Totto-Chan, yang harus pindah sekolah ke satu sekolah yang tidak seperti pada umumnya saat itu."

"Totto-Chan menikmati masa-masa belajarnya, yang sungguh-sungguh sangatlah menyenangkan."

"Totto-Chan menemukan satu tempat belajar yang sangatlah tepat bagi dirinya, di sekolah itu."

Cerita Totto-Chan adalah satu kisah pengalaman nyata di Negeri Sakura pada saat itu. Bahkan, berangkat dari membaca kisah seorang Totto-Chan, itu semua jadi menginspirasi banyak sosok pendidik yang kemudian berkenan mengubah konsepnya mendidik para anak didiknya, ke konsep yang jauh lebih baik dan bermanfaat dari sebelumnya.

"Saya tidak membaca buku anak Totto-Chan ketika saya masih kecil, sebab pasangan saya yang membacakannya untuk saya, hehehe."

"Kami yang sekarang sudah memiliki seorang anak perempuan, merasa bersyukur bahwa pola atau konsep dari cara mendidik para guru dan kepala sekolah di kisah Totto-Chan, sangat cocok diterapkan untuk proses belajar dan perkembangan putri semata wayang yang kami berdua miliki."

"Oh ya, Tetsuko Kuroyanagi adalah Totto Chan itu sendiri, di masa kecilnya."

Salam Silaturrahmi
Bandung, 19052021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun