Aku memang sengaja menyentuhmu. Aku tengah mencoba untuk bisa lebih mengenalmu. Aku butuh tahu, rasanya kita.
Aku memang berupaya menyentuhmu. Aku awali saja dengan bercerita, aku membumbuinya dengan aneka rasa. Aku butuh tahu, sinkronisasi rasa yang kita miliki.
Cinta belum tersedia, hanya sekadar sempat suka. Rindu belum tiba, entah masih menunggu siapa pun di mana.
Ikatan itu hampa, jika kita menolak percaya. Ikatan itu hampa, kala kita tak bersua di satu rasa yang sama. Ikatan itu masih akan tetap hampa, bila senyawa tak terbiasa untuk ada bagi kita.
Masa memiliki batas. Rasa mempunyai tuntas. Masa kerap sanggup berlaku tegas, rasa seja tangguh memilih lugas.
Cinta tak butuh berlari, cinta tak sekadar eksistensi. Cinta seja terpaut di sanubari, cinta mewujud silaturahmi tiada tepi.
Rindu tak butuh memiliki, rindu tak akan mengingkari. Rindu cukup diam di satu sisi, rindu terpatri di relung hati.
Mengasihi, menyayangi. Menghargai, menghormati. Bentuk persegi penguat hati, sinergi terbukti.
Salam Fiksiana, Kompasiana.
Bandung, 13 Maret 2021