Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Decision Maker

29 Januari 2021   11:59 Diperbarui: 29 Januari 2021   12:11 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jadilah seorang Decision Maker

Kita akan mulai pembahasan dengan satu saja pertanyaan. "Apa sih decision maker itu?"

Decision maker adalah seseorang yang sanggup membuat sebuah keputusan. Bahkan sangat bisa membuat banyak keputusan, apalagi ketika misalkan tengah menjalani satu atau lain hal keadaan yang sifatnya cukup krusial.

Anda adalah orang yang paling menentukan langkah yang akan anda ambil kedepannya. Mengenai yang berkenaan dengan arah kebijakan, kebajikan, pun untuk kebaikan anda sendiri sebagai pribadi.

"Anda sudah berkeluarga? gelar anda seorang ayah pun suami? jadilah seorang decision maker."

"Anda masih sendiri? jadilah seorang decision maker untuk kehidupan anda sendiri, yang akan bisa jauh lebih baik dan sangat bermanfaat, minimalnya untuk diri anda sendiri sebagai pribadi."

"Anda belum punya keinginan atau kesibukan? jadilah seorang decision maker yang akan bisa membuat anda bersemangat lalu giat, mengisi hari-hari anda dengan apapun kegiatan yang akan mampu menyenangkan anda, sekaligus menyegarkan dan menyehatkan anda secara lahiriah juga batiniah."

Saat ini, pandemi masih menelan banyak korban. WFH, WFD, atau apapun namanya, jadi solusi terkini yang berkenaan dengan profesi setiap dari banyak pribadi, yang salah satunya adalah saya atau anda.

Saya juga anda, adalah para decision maker, selain mereka yang kini tengah berupaya menemukan solusi terkini pun terbaik. Untuk menjalani hari ini, esok, lusa, hingga ke masa yang kita belum tahu akan sampai kapan.

So... mengenai yang berkenaan dengan keseimbangan dalam hal pekerjaan, atau rutinitas apapun yang tengah kita kerjakan, itu semua butuh kesadaran juga kejelian untuk menyikapinya lalu menikmatinya, selain dengan senang hati kita berupaya sanggup menjalaninya.

"Just tryin' to think! then keep on tryin' keep on movin' to winning every single day without feeling underestimate."

Saya juga anda yang adalah kita, mungkin saja memang butuh mencari worklife balance. Kemudian menemukannya, yang adalah menemukan keseimbangan dari hasil kita bisa membuat keputusan demi keputusan yang baik pula benar adanya, mengenai apapun yang berhubungan dengan dunia pekerjaan.

Jika anda setiap hari ngantor, jaga kesehatan. Jika rumah adalah kantor anda yang terkini gegara pandemi, "Hanya tinggal ditambah yang diimbangi kreatif plus inovatif saja menyusun strategi yang berkenaan dengan pintu-pintu rezeki...".

Keputusan apapun yang akan anda buat, memang untuk anda, selain tentunya untuk setiap orang yang anda sayangi. Keputusan anda adalah jalan baru untuk terbukanya pintu-pintu rezeki yang terbaru, jadilah seorang decision maker yang tidak perlu menghasilkan keputusan yang mungkin saja akan berujung kekecewaan ataupun penyesalan.

Menjadi seorang decision maker mungkin bukan sebuah profesi, namun untuk saya sebagai pribadi, menjadi seorang decision maker adalah profesi saya yang terkini.

Alasannya adalah... sebab selain saya sendiri sebagai pribadi, ternyata ada cukup banyak orang lain yang membutuhkan solusi dengan cara mencari teman atau rekan, yang bisa diajak komunikasi mengenai rezeki dan lain sebagainya.

Seru juga malahan, aktifitas utama tetap jalan, berdialog dengan orang lain pun jadi jawaban, bahwa rezeki itu tak selalu dominan seputar materi. Silaturahmi juga ternyata salah satu bagian dari rezeki.

Bahkan... apalagi ketika bisa membantu orang lain menemukan jawaban lalu orang lain tersebut bisa menemukan kesimpulan, untuk kemudian berani mengambil keputusan yang bijak juga baik adanya untuk kedepannya menjalani apapun suasana, sekrusial apapun tuh suasana.

"Contoh terkini misalkan tentang Brand Eiger yang membuat blunder. Apa yang terjadi toh memang sudah terjadi. Tapi... akan selalu ada solusi terbaik dan bijaksana, untuk Eiger kembali menaikkan pamornya dan tidak kehilangan customer. Toh masih tersedia banyak cara untuk menemukan visi misi yang bijak adanya."

"Seorang decision maker yang Brand Eiger miliki, sebaiknya lebih jeli untuk kedepannya. Mengamati situasi, menemukan solusi, lalu menemukan inovasi dan kreasi terkini, untuk produk, promo, sekaligus menjaga nama baik Eiger itu sendiri."

"Mohon maaf, hanya sekadar berbagi tulisan, dari saya yang masih awam pengalaman, pengamalan, pun penghayatan seputar dunia pekerjaan."

Salam sehat selalu
Bandung, 29 Januari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun