Mohon tunggu...
Ridwan Ali
Ridwan Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Me Myself and I

Baiklah, kita mulai. Ceritanya, lanjutannya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Efek Terkesima Suka

25 Juli 2020   23:35 Diperbarui: 26 Juli 2020   00:57 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pixabay.com


Aku tak terbiasa untuk memulai. "Itu yang membuatku sontak terkesiap!" Saat dirimu mengatakan, suka!... owh! Begitu mengejutkan. 

Aku tak terbiasa bersenda gurau, "Tentang yang hanya satu kata." Cinta! Bagiku adalah hal yang memukau. Mana bisa, dianggap biasa, lalu ditinggal pergi. Laksana nurani, yang tengah tertutup kabut tebal saja. 

Aku tak terbiasa, samar rasa. "Iya adalah iya, bila tidak... tentu saja bukan iya." Begitulah aku memaknainya. Tentang apa itu rasa, terutama rasa yang adalah cinta, beserta ragam cita rasa yang terkandung di dalamnya.

Akhirnya, yang tentu saja adalah ujung-ujungnya, "Aku sih cukup tersenyum saja. Ketika dirimu, berlalu begitu saja." Kenapa? Karena mungkin untukmu, terlalu banyak hal yang adalah biasa-biasa saja. "Sesuai aura juga pesonamu itu, yang entahlah bentuknya bagaimana. 

Ternyata, benar adanya. "Hanya suka, sementara. Bukan cinta, sebenarnya." Eh... ceritanya kepanjangan nih. Duh! Kebablasan deh!

Akhir kata, "Baiklah, terserahmu saja. Inginmu itu, yang hanya sebatas." Sebatas batasan yang dibatasi agar terbatas, sesuai inginmu itu, yang memang berkelas. "Sukamu itu! Duh ternyata! Rasanya itu ah begitulah!"


Salam Fiksiana
Ridwan Ali 25072020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun