Mohon tunggu...
Ridwan Ali
Ridwan Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Me Myself and I

Baiklah, kita mulai. Ceritanya, lanjutannya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Selembar Pohon Mangga

19 Januari 2020   04:04 Diperbarui: 19 Januari 2020   04:12 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cuma sebentar

sebentar yang membakar

pohon yang jarang

terlihat menerawang

bukan pohon usang

bukan sembarang

ranumnya masih terbayang

harumnya akan kukenang

"Kenapa?! Atas dasar dan alasan apa akan senantiasa terbayang dan dikenang?!" Rupanya gerangan masih saja memiliki bumbu pertanyaan, yang sejurus kemudian dilontarkan.

"Selembar pohon mangga hak milik seseorang, bukan milikku." Jawaban singkat namun padat dari sang pria yang membuat gerangan terperanjat.

"Selembar pohon mangga, hanya bisa kukagumi, tanpa bisa kumiliki. Aku tidak ingin mengganggunya, bukan hakku!". Jawaban tegas sang pria mengakhiri percakapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun