cuma sebentar
sebentar yang membakar
pohon yang jarang
terlihat menerawang
bukan pohon usang
bukan sembarang
ranumnya masih terbayang
harumnya akan kukenang
"Kenapa?! Atas dasar dan alasan apa akan senantiasa terbayang dan dikenang?!" Rupanya gerangan masih saja memiliki bumbu pertanyaan, yang sejurus kemudian dilontarkan.
"Selembar pohon mangga hak milik seseorang, bukan milikku." Jawaban singkat namun padat dari sang pria yang membuat gerangan terperanjat.
"Selembar pohon mangga, hanya bisa kukagumi, tanpa bisa kumiliki. Aku tidak ingin mengganggunya, bukan hakku!". Jawaban tegas sang pria mengakhiri percakapan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!