Mohon tunggu...
Awaly Ilham Dewantoro
Awaly Ilham Dewantoro Mohon Tunggu... Lainnya - Belajar dan Berbagi

Belajarlah dengan baik kemudian bagikan apa yang kamu dapat, baik melalui tulisan maupun lisan agar yang kamu dapat tidak terbang seperti uap air.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Internet of Things Segera Merasuki Pertanian Indonesia

22 Mei 2019   13:29 Diperbarui: 22 Mei 2019   13:54 3707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan Pertanian di Rancaekek, Kabupaten Bandung | dokpri

Revolusi Industri?


Kita sering mendengaristilah tersebut akhir-akhir ini karena dunia sedang mengalami perubahan daridunia industri. Saat ini, dunia industri sedang memasuki era revolusi industri4.0 yang dicirikan dengan digitalisasi proses industri. Ciri dari digitalisasi industridapat dilihat dengan penggunaan teknologi canggih seperti robotisasi, kecepatanakses informasi hingga digunakannya teknologi nirkabel. Sehingga, revolusi industri4.0 ini sangat mengedepankan kecepatan dan ketepatan dalam suatu proses industri.


Revolusi industri 4.0dengan berbagai kecanggihannya telah banyak dilakukan oleh negara-negara majusejak tahun 2011. Beda halnya dengan Indonesia yang baru-baru saja mengalamrevolusi industri 4.0. Keterlambatan masuknya revolusi industri 4.0 keIndonesia ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang lambat masuk. Olehkarena itu, baru beberapa bulan terakhir revolusi industri 4.0 baru dirasakanoleh Indonesia.


Walaupun terlambat,konsep revolusi industri 4.0 dapat dikatakan telah mantap untuk diterapkan diseluruh dunia, begitu pula untuk Indonesia. Sehingga tidak memberikan culture shock yang begitu dahsyat,khususnya kepada Indonesia, atas banyaknya perubahan-perubahan akan penggunaanteknologi-teknologi canggih yang cepat dan terkoneksi antara satu komponendengan lainnya. Biasanya teknologi-teknologi canggih yang digunakan dalampenerapan revolusi industri 4.0 ini meliputi robotisasi dan penggunaansensor-sensor untuk mendukung otomasi suatu proses industri. Penggunaanrobotisasi dan sensor diintegrasikan dengan koneksi internet yang memberikankecepatan akses informasi sehingga revolusi industri 4.0 ini dikenal dengandigitalisasi proses industri.


Lalu, apa hubungannya dengan pertanian?


Pertanian merupakansalah satu hulu dari sekian banyaknya proses industri. Dikenal dengan industripertanian yang dapat menghasilkan produk pangan maupun non-pangan. Pertanianyang merupakan hulu industri, sangat mempengaruhi kualitas dan mutu dariproduk-produk industri pertanian. Hal ini dikarenakan produk-produk industripertanian memerlukan bahan mentah (rawmaterial) yang berasal dari sektor pertanian hulu dengan kualitas yang baik,walaupun saat proses industri dilakukan penambahan nilai terhadap bahan-bahanmentah tersebut.


Produk industripertanian yang baik dapat dihasilkan dari produk pertanian yang baik pula. Olehkarena itu, untuk mendukung sektor pertanian yang dianggap sebagai hulu industriperlu diterapkan teknologi-teknologi yang ada pada revolusi industri 4.0. Penerapanrobotisasi dan penggunaan sensor-sensor yang berkaitan dengan proses cocoktanam hingga panen dapat mendukung para petani dalam proses budidaya. Apalagi,ditambah dengan adanya pengintegrasian dari teknologi-teknologi tersebut.


Pengintegrasianantara robotisasi dan penggunaan sensor ini biasanya dikenal dengan Internet of Things (IoT). Internet of Things (IoT) ini memanfaatkan adanya koneksi internet untuk mengubungkan berbagai komponen yangterkait dengan kecepatan transfer data yang tinggi sehingga dapat memberikan informasiyang cepat. Contohnya, saat tanaman mengalami serangan hama atau pun layukarena kurang air dapat langsung ditangkap oleh sensor kemudian informasitersebut dikirim dengan cepat kepada para petani. Kecepatan akses terhadapinformasi ini sering dikenal dengan realtime technology.


Adanya IoT dan real time technology ini tidak hanyadigunakan untuk petani dalam mengurusi lahan pertaniannya saja. Melainkan dapatmengintegrasikan berbagai stakeholder yangdapat mendukung dihasilkannya produk pertanian yang berkualitas baik. Stakeholder-stakeholder tersebutmeliputi petani, peneliti, dan lembaga pemerintah. Mereka memiliki peranmasing-masing seperti petani sebagai pelaku utama dalam kegiatan budidaya,peneliti dapat menjadi pihak yang memberikan masukan dalam penangananmasalah-masalah yang terjadi di lapangan serta memberikan masukan untukperbaikan kualitas budidaya secara keberlanjutan, dan lembaga pemerintah dapatmengawasi proses budidaya dan memungkinkan untuk memberikan informasi mengenaiharga benih hingga harga jual produk secara realtime.


Pemanfaatan IoT dalampertanian ini sangat diperlukan untuk memberikan kualitas produk pertanian yangbaik. Sebab, pemanfaatan IoT ini dapat mengintegrasikan antara sensor danrobotisasi untuk otomasi dengan para stakeholderyang tentunya secara real time danmemberikan data-data yang akurat untuk dievaluasi bersama. Hasil evaluasi inidapat diterapkan langsung oleh petani dengan dukungan dari lembaga-lembagapemerintahan untuk mendapatkan hasil pertanian berkualitas berdasarkan hasilriset dari para peneliti.


Pertanian Indonesiamemerlukan pemanfaatan IoT  untukmemperbaiki kualitas produk. Ini dikarenakan kita semua mengetahuiproduk-produk pertanian Indonesia masih kesulitan untuk menembus pasar duniakarena kualitas yang dihasilkan, walaupun Indonesia memiliki titel "NegaraAgraris". Sehingga pemanfaatan IoT yang dapat mengintegrasikan sensor dengan stakeholder dengan teknologi real time ini dianggap sangat membantukeberlangsungan pertanian di Indonesia.

Jika IoT segera diterapkan pada pertanianIndonesia, maka...

Harapan daripenerapan IoT dalam pertanian adalah untuk menghasilkan produk pertanian yangberkualitas. Produk berkualitas ini merupakan hasil penanganan masalah dilapangan serta penerapan hasil riset yang dilakukan oleh peneliti. Hal inidikarenakan komunikasi yang berlangsung cepat antar-stakeholder sehingga dapat mempercepat proses penanganan masalahmaupun penerapan teknologi budidaya yang tepat. 


Selain itu, penerapanIoT dalam pertanian diharapkan dapat mendekatkan hubungan dari setiap stakeholder. Hubungan yang lebih dekatdapat membuat kegiatan budidaya memiliki daya keberlanjutan yang baik disampingproduk berkualitas baik. Sehingga penerapan IoT ini dapat memberikan berbagaikeuntungan bagi pertanian Indonesia seperti diterapkannya precision farming dan smartfarming.


Hanya saja, ...


Terdapat beberapatantangan yang perlu diatasi dalam penerapan IoT untuk pertanian Indonesia.Mulai dari petani yang meenggunakan IoT yang belum memadai karena banyak petaniyang masih terbilang "gagap teknologi" canggih, koneksi internet Indonesia yangbelum memadai, ketersediaan waktu dari para peneliti, hingga harga beli sensordan elemen-elemen untuk robotisasi yang lumayan mahal untuk dijangkau olehpetani. Sehingga diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak agar penerapan IoTdalam pertanian ini dapat berjalan baik.


Pihak-pihak atau parastakeholder yang dapat mendukungsuksesnya penerapan IoT dapat meliputi Kementerian Pertanian, KementerianInformasi dan Komunikasi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi,dan beberapa pihak swasta. Kementan dapat membina para petani dan generasimilenial (yang akan menjadi seorang petani modern) untuk memahami penggunaanIoT yang bekerja sama dengan Kemenristek Dikti. Peran lain dari KemenristekDikti dapat menyediakan para peneliti yang dapat memberikan masukan dan jawabanatas permasalahan di lapangan. Sedangkan, Kominfo memiliki peran dalampenyediaan koneksi internet yang super cepat dan stabil untuk diakses dan pihakswasta bisa membantu merancang juga memberikan modal dalam bentukinvestasi.  Saat pihak-pihak iniberkolaborasi sangat besar peluang untuk menerapkan IoT pada pertanianIndonesia.


dokpri
dokpri

IoT merasukipertanian Indonesia diharapkan dapat mengatasi banyak permasalahan pertanian,khususnya di hulu industri pertanian, yang dapat memenuhi ketahanan pangan danuntuk memperbaiki produk pertanian Indonesia. Kapan? Kita tunggu saja prosesIoT merasuki pertanian Indonesia!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun