Di tengah gemuruh sorak dan nyala terang,
Ada ketidakadilan yang meresap di sepanjang lapang.
Wasit berkuasa, peluitnya nyaring terdengar,
Namun keadilannya kerap kali melenceng, tak lagi tegar.
Para pemain berlari, menggapai asa yang tinggi,
Namun keputusan diambil tak selalu berpihak, terlalu sering salah arti.
Gol yang terjadi melewati masa permainan
Menjadi luka yang dalam bagi seluruh negeri
Keringat jatuh, perjuangan tak terbalas,
Di bawah mata yang seharusnya tajam dan tegas.
Namun kadang, entah kenapa,
Keberpihakan seakan punya tempat istimewa.
Sepak bola bukan lagi tentang keadilan,
Bukan hanya tentang tendangan atau kehebatan permainan.
Tapi tentang kuasa yang tergenggam dalam tangan,
Seorang yang berhak, namun tak jarang menutup pandangan.
Oh, wasit, engkau di tengah segala mimpi,
Namun janganlah kau biarkan kebenaran menyepi.
Sebab di setiap peluit yang kau tiupkan,
Ada ribuan hati yang menanti keadilan.
Py Laba, 11 Oktober 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H