Mohon tunggu...
Awaluddin aceh
Awaluddin aceh Mohon Tunggu... Guru - Guru Sejarah di SMAN 1 Kluet Timur

Penulis Lepas

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Di Balik Sebuah Lukisan

18 Juli 2024   12:39 Diperbarui: 18 Juli 2024   14:30 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi (sumber gambar: https://www.pexels.com/id-id/foto/wanita-melihat-lukisan-yang-dipajang-di-dinding-2721507/)

Malam itu, hujan turun dengan derasnya di sebuah kota kecil. Kilat menyambar sesekali, menerangi rumah tua di ujung jalan yang seolah telah berdiri di sana selama berabad-abad. Rumah itu dikenal sebagai Rumah Wahidin, warisan dari keluarga terpandang yang kini hanya dihuni oleh seorang lelaki tua bernama Pak Ali. Pak Ali adalah seorang pelukis terkenal, meskipun akhir-akhir ini dia lebih sering menghabiskan waktunya dalam kesendirian.

Suatu hari, seorang gadis muda bernama Ainun, yang baru saja menyelesaikan kuliahnya di bidang seni, mendapatkan tawaran untuk bekerja di rumah Pak Ali. Dia akan membantu merapikan studio lukisannya yang penuh dengan karya-karya lama dan alat lukis yang berdebu. Ainun menerima tawaran itu dengan senang hati. Kesempatan untuk bekerja dengan pelukis legendaris adalah impian yang menjadi kenyataan baginya.

Setibanya di rumah Pak Ali, Ainun disambut oleh suasana yang sunyi dan mencekam. Pak Ali, dengan senyum ramah namun mata yang menyiratkan kelelahan, mengajaknya masuk. "Studio ada di lantai dua," katanya. "Silakan mulai dari sana. Ada banyak lukisan lama yang perlu ditata."

Ainun mulai bekerja dengan antusias. Di studio yang luas itu, dia menemukan berbagai lukisan dengan berbagai gaya dan warna. Namun, ada satu lukisan yang menarik perhatiannya. Lukisan itu tergantung di dinding ruangan. Lukisan itu menampilkan seorang wanita setengah baya dengan ekspresi sedih. Ada sesuatu yang misterius dalam tatapan wanita itu, seolah-olah dia mencoba menyampaikan sesuatu.

Ketika Ainun hendak memindahkan lukisan itu, dia merasa ada sesuatu yang aneh. Lukisan itu lebih berat dari yang seharusnya. Dengan hati-hati, dia menurunkan lukisan itu dan memperhatikannya lebih dekat. Di belakang kanvas, terdapat sebuah tulisan tangan yang samar-samar terbaca: "Kebenaran tersembunyi di balik ini."

Ainun merasakan bulu kuduknya meremang. Dengan penuh rasa ingin tahu, dia menyingkirkan kain kanvas di bagian belakang lukisan dan menemukan sebuah kompartemen rahasia. Di dalamnya, terdapat sebuah buku catatan yang usang. Ainun membuka buku catatan itu dan mulai membaca isinya. Catatan itu ditulis oleh Pak Ali sendiri, mengungkapkan rahasia yang selama ini disembunyikan.

Catatan itu bercerita tentang seorang wanita bernama Melati, yang pernah menjadi kekasih Pak Ali di masa mudanya. Melati adalah wanita dalam lukisan itu. Suatu malam, Melati menghilang secara misterius di hutan dekat rumah mereka. Pak Ali mencarinya tanpa henti, namun hanya menemukan sebuah gelang perak milik Melati yang tertinggal di tepi sungai.

Pak Ali tidak pernah melaporkan kehilangan Melati kepada polisi. Dia yakin bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar hilangnya seorang wanita. Dia mencurigai bahwa Melati diculik oleh seseorang yang dikenal baik oleh mereka berdua. Namun, tanpa bukti yang cukup, Pak Ali tidak bisa berbuat banyak. Satu-satunya cara untuk mengingat Melati adalah melalui lukisan itu, yang dia buat dengan harapan bisa menemukan petunjuk lebih lanjut suatu hari nanti.

Ainun merasa sedih dan terharu membaca cerita itu. Dia memutuskan untuk bertanya langsung kepada Pak Ali tentang kebenaran di balik lukisan itu. Dengan hati-hati, dia membawa buku catatan itu dan menemui Pak Ali yang sedang duduk di ruang tamu.

"Pak, saya menemukan ini di balik lukisan Melati," kata Ainun dengan suara pelan. "Apa yang sebenarnya terjadi pada dia?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun