Mohon tunggu...
Avrantsa Alna Qamara
Avrantsa Alna Qamara Mohon Tunggu... Penulis - penulis

hanya seorang insan yang ingin memberikan manfaat untuk banyak orang melalui tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tips Agar Bisa Berkomunikasi Efektif dengan si Kecil

22 Maret 2023   19:00 Diperbarui: 23 Maret 2023   00:01 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Unsplash.com/Leo Rivas

Sekitar September 2022 hingga Februari 2023, saya mendapatkan kesempatan untuk mengajar balita (Anak di Bawah Lima Tahun) di salah satu lembaga pendidikan bahasa Inggris. 

Di awal mengajar, saya merasa cukup kewalahan dan seringkali bingung menghadapi anak-anak ini. Tentu saja saya mendapatkan pelatihan dan juga banyak observasi kelas untuk mendukung saya dalam kegiatan mengajar. 

Namun, hal itu tetap tidak menepis kenyataan bahwa saya seringkali terkejut dengan perilaku anak-anak yang kadang sulit dipahami.Pada momen itu, saya menyadari betapa sulitnya menjadi orangtua. 

Saya menonton berbagai macam video dan buku tentang parenting. Namun sejujurnya, tidak ada satupun sumber yang bisa sepenuhnya digunakan untuk mendidik anak-anak dengan benar. 

Tidak ada jawaban "tepat" untuk menghadapi anak-anak. Sederhananya, perilaku dan sifat anak bisa berbeda dengan satu dan yang lainnya. Sehingga, terkadang saya menggabungkan intuisi, sedikit ilmu psikologi, dan ilmu parenting.

Jika harus memilih, salah satu buku yang paling membantu saya dalam berkomunikasi dengan anak-anak adalah How to Talk to Kids So Kids Will Listen & Listen So Kids Will Talk. 

Buku ini bisa saya bilang mengupas cukup lengkap tentang bagaimana berkomunikasi dengan efektif dengan si kecil. Berikut adalah beberapa tips yang saya dapatkan dari membaca buku tersebut:

Membuka Hati dan Mendengarkan dengan Seksama

Anak-anak di bawah lima tahun memiliki kosa kata yang sangat minim sekali. Ketika membutuhkan sesuatu mereka hanya bisa bereaksi terhadap emosi tersebut. Sangat wajar jika mereka belum mampu mengendalikan emosi mereka. 

Ada beberapa momen ketika saya bisa langsung mengerti kenapa mereka menangis, tapi ada momen-momen lain juga ketika saya bingung kenapa mereka marah. 

Ketika ini terjadi, saya coba mengatur emosi saya terlebih dahulu, menarik nafas dalam-dalam. Saya coba buka hati saya dan perhatikan lingkungan sekitar, dan hal-hal yang terjadi sebelum si anak menangis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun