Mohon tunggu...
Avi Tiara Oki Herawati
Avi Tiara Oki Herawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang Mencari Kesibukan

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga 21107030123

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

5 Tips Mengatasi Sifat Egois dalam Diri

28 Mei 2022   18:27 Diperbarui: 28 Mei 2022   18:33 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pict by : telisik.id

Egois merupakan pemusatan terhadap diri sendiri. Jadi sifat manusia yang merasa bahwa dirinya sendirilah yang paling penting dan utama. Jadi dia menganggap bahwa orang lain itu nggak penting, yang paling penting hanya dirinya sendiri saja dan banyak orang yang berpendapat bahwa sifat egois ini akan selalu berdampak negatif, tetapi tidak demikian sifat egois. Sifat egois itu juga memiliki dampak yang positif contohnya adalah sifat egois orang tua kepada anaknya misalkan ada orang tua yang melarang anaknya keluar bebas yang melarang anaknya keseringan bermain sehingga dia lupa belajar.

Nah, ini adalah contoh egois yang positif di mana ini tujuannya adalah untuk kebaikan anaknya sendiri tetapi bagaimana egois ini bisa berdampak negatif yaitu adalah ketika seseorang egois secara berlebihan. Katakan saja misalkan ketika seseorang ini menyelesaikan sebuah persoalan dengan temannya gitu dia nggak mau salah dia ingin selalu benar padahal sejatinya yang benar adalah temannya inilah egois yang sangat berlebihan dia tidak mau mendengarkan orang lain sehingga segala apapun yang dikatakan oleh orang lain tidak akan pernah masuk ke otaknya.

Jadi itu telah dampak negatif egois di dalam diri seseorang apabila tidak segera diatasi. Nah, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan setidaknya untuk mengurangi sifat egois di dalam diri kita. Karena saya rasa semua orang pasti memiliki sifat egois tapi kadang ada orang yang bisa mengontrol egoisnya. Ada juga orang yang tidak bisa mengontrolnya.

Nah, di sini kita sama-sama belajar jadi tips yang pertama yaitu adalah turunkan sifat sombong. Jadi kita harus ingat bahwa di atas langit masih ada langit. Jangan kita menganggap bahwa diri kita yang paling pintar, yang paling cerdas, yang paling memiliki pengetahuan lebih, sedangkan kita menganggap orang lain itu tidak ada apa-apanya dibanding kita. Ingatlah teman-teman bahwa tidak ada manusia yang sempurna sekalipun kita dianggap cerdas, dianggap pintar oleh orang lain. 

Ada orang yang bertemu dengan kita kemudian dia menganggap bahwa kita luar biasa lalu dia tepuk tangan. Tapi belum tentu bahwa kita itu adalah manusia terbaik, manusia yang paling sempurna yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Masih banyak orang lain yang hidup di lingkungan yang jauh lebih modern daripada kita. Jadi kita nggak bisa menganggap bahwa kita itu adalah yang terbaik maka turunkan sifat sombong ini rasa egois di dalam diri kita pasti akan berkurang.

Yang kedua adalah cobalah untuk mendengarkan orang lain nah kenapa kebanyakan orang itu suka. Egois karena dia tidak mau mendengarkan orang lain, tidak mau mendengarkan penjelasan orang lain, jadi seolah-olah yang salah hanyalah orang lain tanpa ada klarifikasi yang jelas. Tanpa dia mau mendengarkan realita yang sebenarnya. Ingatlah bahwa sifat egois yang berlebihan itu bisa membuat individu menjadi sibuk dengan dirinya sendiri dan menganggap bahwa dirinya adalah yang paling penting, yang paling benar sehingga menjadi kurang peduli dengan kondisi orang lain. 

Padahal sejatinya orang lain juga butuh didengarkan karena pendapat orang lain itu bisa saja benar dan tidak semuanya salah oleh karena itu kita wajib mendengarkan orang lain dan ketika kita sudah mendengar apa yang disampaikan orang lain barulah di situ kita berpikir kita cerna dengan baik sehingga kita bisa memberikan solusi terbaik kita.

Yang ketiga adalah belajar sabar dan melawan diri sendiri. Kesabaran sebenarnya adalah kunci dari semua masalah termasuk dalam hal keegoisan ini, di mana kita akan berusaha untuk melawan diri sendiri ada sebuah ucapan yang mungkin membuat kita sadar bahwa musuh terbesar dan musuh terberat dalam hidup kita bukanlah orang lain tetapi musuh terbesar musuh terberat adalah diri kita sendiri. 

Coba kita bayangkan bagaimana susahnya kita melawan keegoisan diri kita bagaimana susahnya kita melawan keras kepala diri kita mungkin kita menganggap bahwa memberikan saran kepada orang lain, mengajari orang lain itu adalah hal yang mudah memang mudah karena mereka bukanlah diri kita tapi cobalah kita berikan nasehat kepada diri kita sendiri maka itu adalah hal yang paling sulit dan bahkan tidak semua orang mampu melakukannya. 

Oleh karena, itu kita sadari bahwa kita adalah manusia yang berproses manusia yang belajar jadi kita harus mengakui bahwa diri kita juga diberikan masukkan. Oleh karena itu kita sabar kita jangan terprovokasi oleh orang lain sehingga rasa egois kita itu tidak akan muncul dengan mudah dan kita pun dapat menahannya dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun