Mohon tunggu...
Dokter Avis
Dokter Avis Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Anak

Saya dr. Hafiidhaturrahmah namun biasa disapa Avis, dokter umum dari FK Univ Jenderal Soedirman, dokter anak dari Univ Gadjah Mada. Awardee Beasiswa LPDP-PPDS Angkatan 1. Saat ini bekerja di RS Harapan Ibu Purbalingga. Monggo main di blog saya www.dokteravis.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berbagai Ketidaktelitian Adegan "Ant Man"

22 Juli 2015   14:10 Diperbarui: 22 Juli 2015   15:36 9446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pecinta film tapi jujur kali ini nonton Ant Man karena ketidaksengajaan saja. Mengingat padatnya aktivitas, saya biasanya tidak mengagendakan waktu khusus untuk pergi ke bioskop. Eh, pas ada Ant Man ini keluar di tiga hari pertama kok ya ndilalah saya sempet nonton duluan. So, jujur trailer yang cukup menggoda di Youtube menjadikan saya berpikir film ini akan sama dengan berbagai film besutan Marvel lainnya. Yah seperti laksananya superhero dari mulai Superman sampai Spiderman, saya tidak menaruh ekspektasi berlebihan ketika menonton Ant Man.

 

Terkejut di Menit Pertama

Jujur karena kali ini nontonnya tidak disengaja, saya baru dapat kursi di deretan ketiga dari depan. Ruangan studio sudah penuh sesak dengan rombongan keluarga yang masih dalam momen lebaran. Film dibuka dengan hal menarik ketika memperkenalkan Paul Rudd sebagai pemeran utama bernama Scott Lang yang ternyata narapidana. Saya tidak pernah membaca versi komiknya langsung tapi konon berdasar gosip yang beredar di Hollywood sana, film ini tidak jauh beda dari versi komiknya termasuk asal muasal superhero. Bagi saya ini hal unik karena stigma pertama ketika melihat tahanan adalah penjahat. Wah keren neh penjahatnya bakalan dijadikan tokoh utama.

Namun, bukan itu yang membuat saya terkejut di awal film berputar. Kehadiran Michael Douglass yang berperan menjadi tokoh utama bernama dr. Hank Pym inilah yang membuat saya terkejut. Bersetting tahun 1989, dr.Pym muda benar-benar diperankan oleh Douglass sendirian. Saya berulang kali mikir ini mirip banget dengan versi mudanya aktor legendaris Douglass tapi beda banget ama versi dr.Pym yang tua. Wah keren banget nih make up artistnya.

 

 

 

Tapi kekerenan ini buyar ketika adegan berikutnya dr.Pym melayangkan tinju ke rekan kerjanya yang bersikokoh ingin mengembangkan partikel pym. Jika diperhatikan dengan sangat detail, darah yang menetes di hidung ini mendadak hilang padahal harusnya si aktor masih berdarah. Dan mendadak juga si hidung berdarah muncul kembali. Ini memang hanya sepersekian detik tapi bagi mata penggemar film seperti saya mendadak saya merasa "OMG...serius ada missed ginian". Ketidaktelitian pertama yang tertangkap mata saya ini membuat saya mulai memasang alarm "aware". Biasanya beberapa film yang saya temukan missednya di adegan pertama, maka akan tertangkap adegan-adegan kurang teliti lainnya.

Ini Dia Kesalahan Lainnya

Tidak sengaja menangkap adegan tonjok hidung hingga berdarah yang mendadak darahnya ilang, ternyata tebakan saya benar. Beberapa adegan setelahnya yang berhubungan dengan darah pun banyak kurang dikemas secara teliti. Mendadak pusing karena ini Marvel yang bikin loh, bukan kelas sembarangan. Masa iyak hal detail begini bisa tidak terlihat saat pengeditan dilakukan. Ya kalau cuma satu bisa ditolerir lah, tapi ini di setiap adegan darah masa begini terus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun