Mohon tunggu...
Avif Fernanda
Avif Fernanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa biasa

Jika saya adalah seorang penulis, maka saya akan menulis bio lebih baik daripada ini :)

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Mengejar Fajar ke Goa Cemara

7 Juni 2021   21:46 Diperbarui: 8 Juni 2021   16:45 977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebenarnya saya sudah berniat baik dengan menunggu sejenak para petugas agar bisa membayar pajak sebagai contoh warga negara yang baik, namun apa daya petugas belum ada jadi saya lanjut saja melanglang buana sambil terkekeh bahagia tanpa kehilangan sepeserpun dana di dompet saya.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Setelah melewati gerbang retribusi tanpa hisab, kehadiran saya langsung disambut panorama eksotis sisa-sisa kabut di kala pagi bersama mentari dan deretan pegunungan di sudut timur bumi dengan hamparan sawah hijau nan asri layaknya masuk ke alam surgawi. 

Setelah itu terdapat satu lagi jalan siratal mustakim yang membentang lurus di area ini sepanjang sekitar 2 kilometer yang lebih dikenal sebagai Jalan Lintas Selatan. 

Jalur ini sering dijadikan salah satu spot foto kekinian dengan berpose di tengah-tengah jalan. Selain itu banyak juga orang-orang yang melakukan aktivitas olahraga di jalur ini seperti berlari dan bersepeda. 

Di kiri-kanan terdapat pemandangan berbagai kebun dan ladang, termasuk kebun bunga, namun sayang ketika saya berkunjung kali itu kebun dan ladang sedang pada masa permulaan tani dan pemupukan lahan sehingga aroma yang kurang sedap tercium dari pupuk-pupuk yang digunakan. 

Mungkin lain kali ketika singgah lagi ke tempat ini, alangkah baiknya pada saat masa tani tidak sedang mulai melainkan pada saat kebun dan ladang telah merekah sempurna dalam pesona hijaunya yang memukau.

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Di Jalan Lintas Selatan itu terdapat sederet lokasi-lokasi wisata. Goa Cemara terletak di bagian agak menengah di antara lokasi-lokasi wisata tersebut. Saat masuk ke sini, saya hanya dikenakan biaya parkir saja, tidak ada biaya tambahan yang aneh-aneh. 

Pertama kali masuk kita akan disambut dengan ikon bangunan berbentuk spiral setengah lingkaran dan bertuliskan Pantai Goa Cemara dengan diapit oleh dua patung penyu. 

Adanya dua patung penyu ini menggambarkan konservasi pelestarian penyu yang rutin dilakukan di tempat ini. Di belakang ikon bangunan Goa Cemara juga terdapat area parkir yang cukup luas. Jadi bagi yang ingin membawa kendaraan dengan roda lebih dari dua tidak usah khawatir. 

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi
Bagi saya pribadi ini merupakan kali kelima saya berkunjung ke tempat ini. Saya ingat betul ketika pertama kali datang kesini merasa ditipu oleh nama tempatnya yang saya terima secara mentah-mentah dengan nama Goa Cemara. 

Awalnya yang literally saya kira gua, ternyata bermetamorfosa jadi pantai penuh pohon cemara. Alhasil salah tafsir saya di awal itu membuat saya ber"owalah" ketika sudah tahu wujud asli dari nama tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun