Mohon tunggu...
Avifa AlyaZulya
Avifa AlyaZulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

Mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Menerapkan Pendidikan Karakter pada Anak di Era Digital

30 November 2021   10:00 Diperbarui: 30 November 2021   10:11 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan karakter merupakan sebuah proses mengembangkan dan mendidik guna membangun karakter dan menanamkan nilai nilai kehidupan dalam kepribadian peserta didik melalui ilmu pengetahuan sehingga dapat menjadi individu yang bermanfaat untuk kedepannya bagi diri sendiri maupun lingkungannya. 

Pendidikan karakter bertujuan agar peserta didik sebagai penerus bangsa mempunyai akhak dan moral yang baik, untuk menciptakan kehiupan berbangsan yang adil, aman dan makmur. Tujuan Pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab".

Pendidikan terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu seiring perkembangan zaman. Memasuki era digital seperti saat ini, perkembangan anak didik sangat berbeda dengan zaman dulu. Tidak dapat dipungkiri bahwa era digital saat ini sangat pesat, namun tidak diimbangi dengan karakter yang baik dan internet sendiri bukan lagi barang langka bagi generasi masa kini. 

Bahkan internet menjadi makanan sehari-hari mereka. Saat ini banyak sekali siswa yang melek akan teknologi, penguasaan baik dalam menggunakan gadget, internet, serta aplikasi online lainnya. Namun tidak sedikit juga siswa yang memanfaatkan hal tersebut untuk hal-hal yang negatif misalnya menggunakan internet untuk mengakses konten porno, lalu membuat aplikasi yang memuat virus dan lain sebagainnya. Oleh karena itu pentingnya menerapkan pendidikan karakter di era serba digital seperti sekarang.

Pendidikan karakter perlu dilakukan secara komprehensif dan melibatkan seluruh pihak terkait. Sekolah dapat memerankan guru, orang tua, dan teman sebaya sebagai apa yang oleh Lickona (1991 : 68) disebut sebagai pendidik yaitu: 1) menjadi  model, dan mentor, yang memperlakukan siswa, anak, dan teman sebayanya dengan cinta dan respek, mendukung perilaku prososial, dan mengoreksi perilaku-perilaku yang menyakiti; 2) membangun komunitas moral di kelas yang membuat warga kelas memahami satu sama lain, respek dan peduli satu sama lain, dan membangun rasa berharga sebagai anggota suatu kelompok; 

3) mempraktikkan disiplin, menggunakan kreasi dan penguatan aturan-aturan sebagai peluang untuk memperjelas penalaran moral, self-kontrol, dan menerapkan sikap respek pada semua orang; 4) mendukung terwujudnya lingkungan kelas yang demokratis, melibatkan siswa dalam pembuatan keputusan, dan berbagi tanggung jawab untuk menjadikan sekolah sebagai tempat belajar dan tempat diri berkembang; 5) bersama siswa  mempelajari keterampilan menolong dan bekerja sama satu sama lain; 6) mengembangkan kesadaran tanggung jawab akademik dan hal-hal yang terkait dengan nilai belajar dan nilai kerja; dan 7) belajar melakukan resolusi konflik sehingga memiliki kemampuan dan komitmen untuk memecahkan konflik secara adil dengan tanpa kekerasan.

Peran orang tua, guru, serta masyarakat sangatlah dibutuhkan di zaman yang serba digital ini guna meningkatkan karakter peserta didik sebagai calon penerus bangsa yang jujur,bertanggung jawab, peduli dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. 

Di era modern ini memacu para pendidik untuk menghasilkan anak-anak bangsa yang sanggup menempatkan diri di tengah deru perubahan yang cepat, pilihan-pilihan jamak dan hidup yang cepat serta penuh tekanan. Peran guru dalam membangun karakter peserta didik tidak hanya mengajarkan konsep karakter yang baik, tetapi juga dengan bagaiman mengarahkan peserta didik untuk dapat mengimplementasikan pada kehidupan sehari -- hari. 

Lebih dari itu, para pendidik berkewajiban moril untuk mendorong mereka menjadi orangorang yang hidupnya mampu menggali makna dan memiliki akar pada nilai-nilai yang luhur, gambar diri yang kokoh dan ambisi-ambisi yang bermanfaat bagi manusia lain selain diri sendiri. Siswa perlu diajari menggunakan teknologi dan internet secara efektif, kreatif, dan bijak. 

Mereka akan belajar tidak hanya bagaimana menggunakannya, tetapi juga kapan dan mengapa, dengan rasa aman, komunitas, keadilan, dan tanggung jawab. Siswa akan belajar menggunakan teknologi dan internet dengan aman dan bertanggung jawab.  Sekolah harus menyediakan lingkungan yang aman, dengan mempromosikan rasa saling menghormati dan memotivasi siswa untuk belajar dan bertindak secara bertanggung jawab dalam komunitas lokal dan online mereka.

Dengan banyaknya ujian dan godaan dengan kecanggihan teknologi, pendidikan karakter diharapkan dapat membentuk karakter seseorang sehingga memiliki dampak positif terhadap perkembangan emosional, spiritulitas dan kepribadian seseorang. Penguatan karakter anak harus dipandang sebagai tanggung jawab bersama orang tua, keluarga, sekolah, serta masyarakat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun