Mohon tunggu...
Aviefah Haibatuzahra
Aviefah Haibatuzahra Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/mahasiswa

Mahasiswa dari Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN TEMATIK UPI 2021: Pentingnya Motivasi Pada Anak Usia Dini untuk Meningkatkan Minatnya pada Belajar

25 September 2021   21:25 Diperbarui: 25 September 2021   21:28 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh anak dapat tercapai (Sardiman, 2011:75).

Sedangkan belajar itu sendiri merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru  dan  lain  sebagainya.  Juga belajar itu akan lebih baik, kalau anak mengalami atau melakukannya jadi tidak bersifat verbalistik (Sardiman, 2011: 20).

Motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Anak yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar akan optimal kalau ada motivasi yang tepat (Sardiman, 2011:75)

Dalam kegiatan belajar motivasi sangatlah penting untuk membantu keberhasilan dan mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh anak usia dini.  Anak adalah pembelajar yang aktif, mereka memiliki rasa ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari informasi terus menerus. Kondisi ini   apabila didukung dengan  motivasi  yang  tinggi akan membuat anak mampu bereksperimen dengan baik.

Selain itu motivasi akan lebih mudah mendorong keinginan anak untuk melakukan kegiatan belajar di sekolah sehingga kesempatan mendapatkan prestasi belajar akan semakin besar. Ada anak yang terpaksa masuk kelas karena takut pada gurunya, takut dimarahi orang tuanya, dan ada juga anak yang masuk kelas karena dorongan dalam dirinya untuk memahami pelajaran. 

Anak yang sangat termotivasi untuk belajar tentu akan mendapatkan hasil yang berbeda dengan anak yang tak mempunyai motivasi kuat untuk belajar. Misalnya anak yang tidak mempunyai motivasi kuat dalam belajar akan cepat bosan, tidak semangat, susah konsentrasi, dan malas untuk mengikuti materi pelajaran. Dengan demikian, hasil pun juga akan sulit diraih karena tidak mempunyai motivasi.

Anak dapat merasa lebih dihargai usahanya ketika diberikan penghargaan, hal kecil yang dilakukan untuk memberi penghargaan yaitu pujian atas apa yang telah ia capai. Pemberian apresiasi seperti "waah, gambarnya bagus sekali nak," atau "hebat, kamu bisa mendapat nilai yang baik nak."  akan membuat anak semakin bersemangat untuk mendapatkan hasil belajarnya.

Selain pujian, salah satu cara penerapan motivasi yaitu dengan menggunakan tehnik token economy, atau tabungan keping yang diberikan kepada anak untuk meningkatkan keinginannya belajar. Hadiah kepingan ini dikumpulkan kemudian setelah terkumpul ditukar dengan sebuah hadiah. Hadiah dapat pula disebut sebagai motivasi ketika hadiah tersebut membuat anak senang.

Dapat dikatakan pemberian kepingan merupakan pemberian penghargaan dalam belajar karena telah melakukan kegiatan belajar dengan baik, anak akan terus termotivasi untuk melakukan kegiatan belajarnya sendiri.

Pemberian hadiah secara konsisten pada anak dapat mengubah kebiasaan anak khususnya motivasi belajarnya agar dapat menyelesaikan aktivitas belajar tanpa bergantung pada guru yang notabenenya memiliki peran terbatas. Motivasi juga dapat mengubah perilaku anak dalam menghadapi sesuatu yang semula dianggap tidak menarik menjadi sesuatu yang ingin dilakukannya.

Motivasi belajar penting dilakukan untuk menunjang keinginan anak, khususnya anak usia dini untuk mau belajar. Dalam hal ini sudah barang tentu peran guru dan orang tua sangatlah penting. Guru dan orang tua harus mampu menentukan usaha yang tepat untuk dapat menumbuhkan motivasi agar anak melakukan aktivitas belajar dengan baik, karena untuk dapat belajar dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun