Mohon tunggu...
Avida Firya
Avida Firya Mohon Tunggu... Lainnya - -

PWK ITK 2018

Selanjutnya

Tutup

Nature

Aktivitas Masyarakat yang Berlebihan di Kawasan Pulau Nusa Manu dan Nusa Leun Mempengaruhi Ekosistem di Dalamnya

25 Maret 2020   21:54 Diperbarui: 25 Maret 2020   21:52 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada beberapa titik terumbu karang dijadikan sebagai lokasi penangkapan ikan yang potensial karena merupakan habitat yang disukai oleh ikan karang. 

Namun intensitas penangkapan ikan yang tinggi menyebabkan kerusakan terumbu karang karena jangkar dari perahu nelayan yang dijatuhkan sembarangan ke dasar laut, namun demikian terumbu karang dapat pulih kembali secara alami. 

Adapula budidaya keramba jaring apung (KJA) yang mana pelatakan posisi unit KJA yang tidak sesuai seperti berdempetan dengan unit KJA yang lain apabila terjadi pencamaran pada satu unit akan berakibat pada unit KJA yang lain dan kematian ikan tidak dapat dihindari. 

Pencemaran ini terjadi karena pengaturan pada pemberian pakan ikan tidak sesuai dan perawatan jaring keramba yang berlumut kemudian dicucui dengan cara disemprot menggunakan compressor yang akan menghasilkan limbah ataupun kotoran sisa pencucian.

Perubahan ekosistem mangrove juga terjadi karena adanya penebangan pohon mangrove untuk kebutuhan papan masyarakat yang akan berakibat terganggunya makhluk hidup yang biasanya ada di ekosistem mangrove seperti unggas dan kelelawar dan juga resiko terjadinya abrasi pantai. 

Selain itu didapati juga pengambilan pasir untuk bahan bangunan. Tingginya aktivitas manusia yang memanfaatkan ruang laut yang berlebihan mempengaruhi ekosistem pesisir ini. 

Keberadaan masyarakat yang menjadikan kawasan kedua pulau ini sebagai sumber kebutuhan hidup sehari-hari karena memang kedua pulau ini secara ekonomi menyediakan sumber daya alam yang bisa dimanfaatkan.

Maka dari itu diperlukan pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang berkelanjutan agar pembangunan yang mementingkan kualitas lingkungan alam dan kualitas pembangunan sosial, budaya serta ekonomi dapat berjalan dengan baik secara terintegrasi. 

Menurut Retraubun (2003) dalam Marabessy (2018) pulau-pulau kecil merupakan bagian dari lingkungan wilayah pesisir dan laut, sehingga aktivitas yang berlangsung di sekitarnya mau tidak mau berdampak pada ekosistem dan mempengaruhi sumber daya alam yang ada di pulau-pulau kecil. 

Pengelolaan ruang pada kawasan kedua pulau dapat tetap memberi manfaat ekonomi dengan tetap menjamin kelestarian sumber daya alam yaitu dengan pengelolaan pendekatan ekosistem dengan ekowisata berbasis konservasi. 

Dengan pengelolaan ini diharapkan ekosistem pesisir yang akan terus dimanfaatkan hingga masa mendatang tidak akan rusak dan berakibat pada lingkungan sekitarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun