Mohon tunggu...
Avid Dea
Avid Dea Mohon Tunggu... Wiraswasta - avid dea saftri

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bermain vs Belajar

3 April 2018   03:37 Diperbarui: 3 April 2018   03:56 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bermain dan belajar apa kah bisa di satukan hingga menjadi kegiatan yang menyenangkan bagi anak? Tentu bisa,

Siapa yang tidak suka bermain semua anak suka bermain tidak ada anak yang tidak suka dengan kegiatan  bermain. Namun belajar juga sangat penting di kenalkan oleh orang tua untuk anak semisal orang tua dapat memberi contoh dalam  kegiatan apapun proses belajar itu selalu ada . Bermain juga memerlukan keahlian , pemikiran dan dua proses itu ada karena satu proses yang awalnya menjadi ahli karena belajar. 

Sebetulnya belajar tidak selalu di lakukakn di sekolah apalagi bermain. Untuk anak usia dini semua hal rata" yang dilakukanya dinamakan belajar karena apa ? Dalam proses dia melihat, mendengar , merasakan itu semua adalah proses belajar juga namun tidak semua orang tua bisa menyadari  dan peka terhadap hal ini semisal contoh yang paling umum orang tua memberi buah jeruk dan melon , orang tua tidak menyampaikan bahwa kedua buah ini sama bentuk nya vitamin apa yang ada di dalamnya orang tua hanya sekedar memberikan nya langsung secara cuma" . 

Dengan keseringan itu anak akan peka dan mulai hafal dari kesehariannya anak akan tau bahwa jeruk itu asam dan melon itu manis. Selanjutnya anak hafal terhadap merek suatu barang yang di siar kn melalui media tv yng menjadikan kulit putih dan bersih, mereka kadang mengucapkan itu pada saat orang sekitar membahas sesuatu tentang kulit, nah jika dilihat anak melihat tv dan makan itu hal yang biasa  namun sebetulnya kegiatan sederhana pada anak bisa di sebut proses belajar, apa lagi hal ini terjadi pada anak usia dini.

Nah untuk belajar dan bermain bisa di satukan atau tidak bisa sangat baik tidak di terapkan untuk anak , sangat dan berpengaruh juga karena pada anak usia dini yang memiliki karakter yang berbeda" yang terkadang merasa tidak suka dalam proses belajar , anak akan merasa ini bermain tanpa mengetahui jika proses belajar, contoh pembelajaran apa dan bermain seperti apa yang bisa di sebut belajar. 

Contoh dengan mengenalkan buah" an pada anak dan awalan huruf apa warna seperti apa rasa seperti apa nah penyampaian itu semua dapat disampaikan dalam proses bermain yang menyenangkan dengan anak di beri pisau mainan seolah " memotong" orang tua sebagai pembeli dan anak pejual yang tugasnya mengenalkan satu per satu macam" buah rasa dan bentuknya juga . Itu hanya contoh sederhana yang dapat saya berikan untuk hal yang lain dapat di satukan dengan hal" yang lebih menarik lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun