Mohon tunggu...
Aviaska Azizah
Aviaska Azizah Mohon Tunggu... Editor - Teacher II Speakers ll Trainers

Mencintai filsafat Multidisiplin woman Bukan buaya betina

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Etika Makan 2023 ala Epicurean

5 Januari 2023   15:45 Diperbarui: 5 Juli 2023   13:20 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Pixabay/@congerdesign

Hayooo gengs pentingan makan apa doi? Ya makanlah, pertanyaan pembuka yang aneh namun menjadi sebuah ironi ketika anak muda lebih memilih jalan sama pasangan dengan perut kosong dan sok-sokan gamau ini itu eh pas pulangnya semua disikat di rumah haha. 

     Agak konyol ketika seorang filsuf membahas makanan yang sifatnya sementara, ternyata fenomena ini perlu untuk kita seriusin loh bukan hubungan aja. Sekarang kalian taulah ya banyaknya industri yang mengemas makanan menjadi beraneka ragam contohnya makanan tradisional dibuat modern katakanlah dadar gulung yang dulunya diisi kelapa sekarang ada yang isinya cokelat, keju, kamu #eh.  

     Pokoknya kita dijamin banget kemana-mana ada franchise dan banyak variasi menu yang bisa kita pilih tapi tentunya ada banyak resiko yang diamati kaum epicurean, sebelumnya kenalan dulu yuk sama Epikuros dan teori fenomenalnya!  

     Epikuros lahir di Athena, putra dari pasangan Neocles dan Chaerestrate, anak bangsawan nih! Senggol dong hehe. Dikisahkan pada 306 SM saat dunia Yunani kuno, "Digulung awan gelap, seseorang menolak kaum platonis dan kembali menggarap kebunnya," (Harrison 2008:71-72).  

Doi ini kan punya kebun, nah aliran ini disebut mazhab taman, dan karena jiwanya naturalis buangeett Epikuros ini menolak polis/ politik maupun negara ya pada intinya ia mau filsafat murni tanpa campuran ambisi. 

Membahas etika makan menurutnya saat ini manusia terlalu mengada-ngada dan mengumbar nafsu hanya untuk kepentingan makan-memakan, karena kekacauan itu banyak hal-hal yang tidak nyaman setelahnya, kenapa si memangnya? 

1. Variasi makanan menginfeksi kita semua dan mengakibatkan gejala-gejala ambisi antar manusia, sesuatu yang berlebihan kan gabagus ya gengs emang benar semakin kita bereuforia tinggi, ekspektasi gede, maka akan semakin kacau.

2. Kita semakin terjerat alhasil dunia periklanan menyembunyikan kebenaran demi menampilkan yang 'terbanyak' maksudnya adalah ketika sehat itu penting dan bahan-bahan alami sangat dibutuhkan untuk sel tubuh, pasti ini bertolak belakang dengan industri pangan yang punya produk beda dari konsep alami itu. 

     Mereka berlomba-lomba mengkreasikan ayam sampai menjadi rasa yang tidak masuk akal karena kelompok itu mencari minat  kuliner yang terbanyak di pasaran bukan mempertimbangkan manfaatnya kepada konsumen, meskipun iya diperhatikan khasiatnya ya sebatas makan!

Pesan untuk yang sedang diet di 2023

      Diet bukan hanya memberhentikan hasrat makan atau minum saja bukan hanya soal kesehatan tetapi tanamankan kepada dirimu kalau ini adalah langkah mengontrol kekacauan yang ada. Menjadi jalan ataraxia (kebahagiaan batin) soalnya gini, kalau bicara sehat banyak yang mengada-ngada atau bohong dengan dalih kesehatan. 

Kita memulai untuk menjadi malaikat yang bukan hanya menyeleksi makanan tetapi mengelola nafsu diri sendiri. 

     Dilansir dari detikfood beberapa tren makan sehat untuk 2023 salah satunya makan kacang-kacangan atau lebih banyak nabati serta harus intuitif artinya diet bukan karena hasrat tapi untuk tenang dan senang. Jangan lupa pelajari komposisi dan bahan-bahannya ada Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang berbahaya tidak atau gula maupun protein yang berlebihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun