Mohon tunggu...
Money

Bukan Modal Besar, Inilah Kunci Sukses Membangun UMKM

17 Januari 2018   11:19 Diperbarui: 17 Januari 2018   11:29 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertama, tentu rasanya yang enak. Kita harus bisa memproduksi makanan yang menimbulkan permintaan kembali atau kecanduan, ojok sing ngapokno (jangan makanan yang membuat kapok).

Indikator makanan enak itu yang bagaimana?

Caranya sederhana, suguhkan makanan dalam stoples. Minta orang lain untuk mencicipi. Setelah mencicipi, jangan tanyakan pendapatnya mengenai rasa makanan itu. Cukup amati saja ekspresinya. Jika dia mengambil lagi, berarti makanan itu enak.

Selain rasa, makanan apa yang akan sukses dan laku di pasaran?

Kedua, adalah sehat. Jika tidak sehat, tentu produk Anda tidak akan laku. Sekali dua kali orang membeli, setelah tahu dampak buruknya bagi kesehatan lantas kapok.

Kemasan dan tampilan sangat penting. Selain enak dan sehat, keindahan jangan sampai ditinggalkan. Jika dilihat bagus, pantas untuk hadiah dan oleh-oleh. Misalnya kerupuknya enak, tapi kemasannya jelek dan mudah rusak jadi kerupukeayem (melempem). Tidak masalah harganya sedikit meningkat, tapi jadi lebih bagus tampilannya dan makanannya punya ketahanan.

Selain itu prinsip lainnya adalah harga yang cukup terjangkau, punya keunikan dan ciri khas dan legal atau punya izin usaha. Ketika mengambil keputusan untuk membeli, seorang customer akan mempertimbangkan masa kedaluarsa dan legalitas usaha. Untuk produk makanan dari UMKM, izin P-IRT harus dimiliki.

Mengenai promosi, apa saran anda untuk pelaku UMKM yang baru menapaki bisnis makanan?

Harus ada media informasi. Harus diidentifikasi kira-kira produk kita bisa dikenali oleh orang luar melalui media apa saja. Ada Facebook, Instagram atau website. Atau melalui promosi konvensional dengan menitipkan barang ke toko-toko. "Titip pak, ini nomor telepon saya. Kalau ada yang mau pesan bisa langsung telepon". Kita harus menjaga hubungan baik dengan banyak orang.

Media promosi bisa apa saja asalkan kita harus meresapi dan menerapkan perilaku sebagai pemasar. Ketika bertemu dengan siapa pun, kita harus membicarakan produk kita. Ketika mendapat undangan untuk acara-acara pameran produk atau pelatihan produk, kita harus segera merespon. Peluang semacam itu sangat baik untuk mengembangkan kemampuan dan memperluas jaringan pemasaran. Zaman sekarang itu yang penting adalah eksis. Berani tampil dalam kesempatan apapun.

Salah satu teknik promosi misalnya begini. Barang yang biasanya dijual satuan, sekarang dijual dalam bentuk paket yang berisi 3 atau 4 biji. Ditata berjajar 3 atau 4 ditambah pita atau kemasan paket, kemudian harganya dikurangi. Jadi kita mengajak customer untuk langsung membeli dalam jumlah banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun