Harga tiket pesawat domestik di Indonesia mengalami kenaikan frontal dari harga normal untuk semua destinasi penerbangan di Indonesia sejak bulan Desember 2018 silam. Awalnya para calon penumpang dan pihak travel agent selaku penjual tiket pesawat dan penyelenggara tour menganggap kenaikan ini hanya masalah perpanjangan harga berkaitan dengan high season.Â
Sebagaimana dimaklumi bahwa di setiap akhir bulan Desember ada event liburan yakni Hari Natal dan Tahun Baru Masehi yang biasanya mempengaruhi harga baik tiket pesawat, tiket bus, tiket kereta api dan surcharge biaya hotel berkaitan dengan high season akhir tahun dan tahun baru 2019.
Berlanjutnya harga tiket tinggi meskipun telah melewati bulan Januari2019 menyebabkan banyak orang mulai bertanya termasuk travel agent sendiri, namun tidak ada yang bisa memberikan jawaban real terhadap persoalan ini termasuk pihak Pemerintah. Di sinilah letak persoalannya. Kenaikan harga tiket ini telah melahirkan persoalan, terutama industri pariwisata yang tidak bisa survive karena wisatawan tidak ada.Â
Berapa banyak  group tour yang sudah berstatus booking terpaksa batal karena tidak sanggup membeli tiket yang harganya luar biasa. Berkaitan dengan itu pula, hotel menjadi sepi dan occupancy hotel menurun tajam. Demikian juga dengan restoran, bus pariwisata, rental mobil dan toko souvenir juga tidak luput dari masalah ini.
Meskipun paket tour danau toba dan paket wisata danau toba telah dirancang dengan sebaik-baiknya, tetap saja tidak dapat berjalan karena terganjal oleh harga tiket pesawat yang menjulang tinggi.Â
Tidak itu saja, paket tour danau toba saat ini hanya mengharapkan wisatawan asing saja dan perebutan pasar ini pun menjadi tidak sehat karena strategi bisnis pelaku pariwisata di Medan kurang sehat, di mana mereka hanya mampu menurunkan harga sampai serendah-rendahnya untuk memenangkan pasar.
Travel agent dan pelaku wisata di Kota Medan sebenarnya tidak sampai mati suri, hanya terganggu karena minimnya wisatawan. Kita masih bisa berharap dari tamu asing seperti Malaysia, Singapura dan lain-lain baik langsung maupun melalui travel agent lain dan kita bertindak sebagai sub agent dari pelaksanaan program wisata seperti misalnya tour danau toba yang dulunya sangat ramai dan diminati oleh wisatawan domestik.
Salah satu cara untuk tetap bisa eksis di bisnis travel agent dalam masa sulit seperti ini adalah berfokus menjual produk paket tour luar negeri. Tour Operator harus pro aktif mendapatkan rekanan untuk menjual paket tour Malaysia, paket tour Singapura, Paket Tour Thailand, Paket Tour Turki, Paket Tour India, Paket Tour Korea, Paket Tour China, Paket Tour Jepang, Paket Tour Dubai, dan lain-lain.
