Mohon tunggu...
Aurora Hawa Nadana
Aurora Hawa Nadana Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Program S1-Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kanjuruhan Malang

Aku seorang mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Malang. Aku mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Aku sangat suka berada di lingkungan baru, aku suka jalan-jalan, belajajar budaya baru, musik, buku, menulis, kuliner, dan hal seru lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Analisis Novel "Hujan Bulan Juni" Karya Sapardi Djoko Damono

24 Januari 2021   21:55 Diperbarui: 24 Januari 2021   21:56 6947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Novel "Hujan Bulan Juni"karya Sapardi Djoko Damono, menceritakan tentang sepasang manusia yang bernama Sarwono dan Pingkan. Mereka adalah sepasang kekasih, yang berprofesi sama-sama seorang dosen. Cerita ini menjadi menarik, ketika dihadapkan pada keadaan, dimana mereka harus berfikir untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius. Namun uniknya dalam novel ini diberikan banyak konflik yang pelik, sebagai rintangan kisah Pingkan dan Sarwono. Mulai dari perbedaan yang mereka miliki, baik keluarga, budaya, suku, dan agama.

Novel ini bukan hanya menceritakan tentang konflik romantisme antara Pingkan dan Sarwono. Namun juga tentang budaya, dan agama yang digambarkan melalui tokoh pingkan dan Sarwono. Perbedaan yang mereka miliki, menambah cita rasa cerita menjadi makin pelik. Nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam cerita ini, memberikan pandangan baru dalam menyikapi suatu perbedaan.

Diceritakan keluarga Pingkan yang di Manado, tidak menyukai sosok sarwono. Karena Sarwono berasal dari suku jawa dan memluk agama islam yang kuat. Begitupun dengan Pingkan, ia merasa bukan Jawa maupun Manado, pingkan merasa bahwa ia adalah Indonesia. Pingkan juga seorang Kristen yang taat. Namun antara Pingkan dan Sarwono, mereka tak mempermasalahkan itu. Karena mereka menjalani hubungan itu berdasar akan cinta.

Permasalahan bukan hanya muncul dari keluarga, namun juga dari Pingkan yang akan melanjutkan studinya di Jepang. Ada rasa kawatir yang dirasakan Sarwono akan kekasihnya itu. Karena di Jepang ada Katsuo, lelaki Jepang yang menyukai Pingkan. Rasa takut dalam diri sarwono, hadir begitu saja. Akankah Pingkan dapat setia padanya.

Nilai filosofis dalam novel ini, mengajarkan bahwa perbedaan bukan menjadi suatu halangan untuk menjalani penghidupan. Perbedaan akan selalu ada, namun bagaimana kita mentolerirnya, bagaimana kita menanggapi perbedaan yang ada di sekitar kita. Perbedaan ada untuk memberikan sebuah corak baru dalam kehidupan, dalam cinta, dan dalam kasih sayang. Sarwono dan Pingkan, merupakan tokoh yang diciptakan, untuk menggambarkan hal tersebut. Akan ada penyelesaian di setiap perbedaan, tanpa harus menindas dan menyikapi dengan hati yang keras.

Kepercayaan pun memiliki peran penting dalam setiap dua manusia yang berada dalam satu hubungan. Saling percaya bahwa masing-masing bisa untuk menjaga, merupakan hal yang sudah semestinya menjadi landasan sebuah hubungan, meski awalnya Sarwono sempat ragu terhadap jarak yang memisahkannya dengan Pingkan. Namun ia percaya bahwa Pingkan akan menjaga kepercayaan yang sudah Sarwono taruh padanya. Dua nilai yang terkandung dalam novel ini, membawa novel ini terasa romantic dan dramatis. Namun tentunya penulis yaitu Sapardi Djoko Damono, bukan hanya menulis ceritanya saja. Beliau menuliskan sajak-sajak indah juga dalam novelnya, yang tentunya sarat akan makna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun