Mohon tunggu...
Lizz
Lizz Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Now only @ www.fiksilizz.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Di Balik Kunjungan Ke Supermarket

9 Maret 2013   03:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:05 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Acara kunjungan ke supermarket besar dan pasar tradisional jadi agenda tahunan sekolah Angelo. Saat TK A, kunjungannya ke supermarket. Saat TK B, kunjungannya ke pasar tradisional. Pada acara-acara itu, tiap anak diminta untuk membawa uang Rp10.000,-.


Setelah acara kunjungan, anak diminta untuk bercerita kepada ortu, dan tugas ortulah untuk menuliskan cerita itu. Hari Senin tugas dikumpulkan (kunjungan dilakukan hari Jumat).


Pada kunjungan pertama, Angelo pulang dengan membawa berbagai cemilan mungil kesukaannya, dan kembalian dua ribu sekian rupiah. Si Ayah hanya berani bisik-bisik, "Waduh, gimana ini sekolah ngajarin anak konsumtif??" Saya cuma diam saja, tapi agak setuju juga dengan pendapat si Ayah.


Ketika pulang dari kunjungan ke pasar tradisional, Angelo membawa pulang 3 ikat bayam segar, beberapa potong tahu, dan sebungkus tipis kulit pangsit. Kembaliannya cuma seribu rupiah.


"Kita masak ini ya Bu?" ucapnya bangga.

"Lho, kok kulit pangsitnya dikit amat?" tanya saya.

"Iya ini tadi dibagi 4, patungan sama temen-temenku, abis pada pengen beli tapi uangnya pada nggak cukup."


Saya manggut-manggut. Pinter juga ternyata! Jadilah sorenya kami menikmati bening bayem, tahu goreng, dan keripik kulit pangsit hasil belanjaan Angelo.


Mungkin saya tetap (agak) berpendapat bahwa sekolah 'mengajari' anak didik untuk konsumtif. Tapi kejadian semalam membuat pikiran saya jadi terbuka.


Sekitar jam 9 malam, kami bertiga pergi ke minimarket terdekat untuk membeli obat nyamuk. Plus deodoran si Ayah, plus odol, dan plus-plus lainnya sampai penuh setengah keranjang. Seperti biasanya Angelo yang mengantri. Si Ayah keluar, dan saya menunggu di pojok dekat tumpukan keranjang.


Di depan Angelo ada 2 pengantri, dan di belakangnya ada 1. Ketika Angelo sudah menaikkan keranjang ke meja kasir, tiba-tiba dari arah samping kiri ada yang menyerobot antrian. Item barangnya sekitar 5 atau 6. Otomatis Angelo bete.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun