Mohon tunggu...
Auria Puspa Dewayani
Auria Puspa Dewayani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa aktif Uni.Prof.DR.HAMKA

Terus menulis sampai tertulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Sosial Pada Remaja

25 Januari 2021   08:40 Diperbarui: 27 Januari 2021   19:26 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Media sosial adalah sebuah media atau wadah untuk bersosialiasi, berinteraksi, bertransaksi secara online atau daring tanpa dibatasi ruang dan waktu. Sosial media yang sering dikunjungi oleh remaja seperti Instagram, Youtube, Facebook, Line, Whatsapp.  Dengan segala daya tarik dan kemudahan yang diberikan dari media sosial membuat remaja betah dalam menggunakan dengan waktu yang lama. Dari segi biaya juga relatif lebih murah dan menggiurkan dari penggunaan media cetak. Sehingga Pengguna media sosial secara mudah bisa mengakses menggunakan jaringan internet dengan biaya yang kecil dan dilakukan sendiri dengan mudah.

Dengan segala sisi menggiurkan dari sosial media dikalangan remaja, tidak terlepas dari dampak yang ditimbulkan dari penggunaan sosial media. Ada dampak positif dan negatif. Dampak positif yang diberikan seperti memudahkan akses ke segala lini kehidupan, Memberikan wadah untuk berekspresi secara positif serta ide ide kreatif yang bermunculan, menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi kalangan remaja. Salah satu contoh yang dilakukan para tim pengabdian masyarakat dosen memberikan edukasi melalui pelatihan terkait pentingnya melakukan Ngeblog dan Content Creative bagi para kader Nasyiatul ‘Aisyiyah. Kegiatan ini diselenggarakan oleh dosen FISIP-UHAMKA pada tanggal 20 dan 25 Desember 2020. Di hari pertama kegiatan yang jatuh pada tanggal 20 Desember 2020, dengan pemberian materi terkait Digital dan Dakwah. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan tentang bagaimana memaknai dan membuat konten dakwah digital di era globalisasi ini. Kemudian, acara dilanjut dengan pemberian materi terkait Pengenalan dan Penulisan Konten Kreatif Blog, pemateri menyampaikan agar konten yang dimuat di dalam Blog ini sifatnya lebih edukatif dan menarik. Kegiatan ini kemudian di lanjutkan di minggu kedua yaitu pada tanggal 25 Desember 2020 dengan materi gaya hidup Qur’ani di sosial media Instagram yang saat ini banyak di lakukan di berbagai kalangan para artis dan selebgram. Tentu kegiatan seperti ini dapat memberikan dampak positif bagi remaja, agar dapat memanfaatkanplatform media sosial dengan benar. Dampak positif sosial media tidak terlepas dari dampak negatif yang ditimbulkan pula. Remaja yang sering menggunakan media sosial bisa mengganggu proses belajar, Seperti contohnya ketika mereka sedang belajar, masuk pemberitahuan chat dari temannya dapat mengganggu proses belajar mereka. Faktanya pemanfaatan sosial media dikalangan remaja saat ini adalah berkicau dimedia sosial terkadang hanya untuk mengeluhkan betapa sulitnya pelajaran yang sedang mereka kerjakan. Belum sempurnanya kematangan pemikirian remaja membawa pengaruh negatif terhadap informasi yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial merupakan wadah bagi remaja untuk menuangkan kebebasan berekspresi, kebebasan berekspresi itu terkadang menunjukkan bentuk gambar ataupun pesan-pesan yang terkadang menyesatkan. Fakta lain yang terjadi sekarang juga ironis sekali bahwa remaja jaman sekarang lebih mempercayai omongan teman-teman sosial medianya, daripada mendegarkan nasihat orang tuanya. Banyaknya kasus-kasus yang diakibatkan oleh sosial media tersebut, membuat orang tua harus ektra keras membentengi anaknya dari informasi yang menyesatkan dari sosial media tersebut.

Walaupun usia remaja bisa terbilang proses pencarian jati diri seseorang, namun alangkah baiknya tidak terlepas dari pengawasan orang tua. Memang tidak mudah untuk memantau anak dan remaja saat mengakses media sosial. Kemampuan digital remaja pun seringkali melampaui para orang tuanya. Meski demikian, bukan berarti orang tua boleh melepaskan kendali dan menyerahkan semuanya pada anak. Ada beberapa langkah yang dapat ditempuh orang tua yaitu, terapkan usia dalam menggunakan media sosial, perhatikan aktivitas anak dalam menggunakan media sosial, menerapkan pengaturan privasi dan program pengawasan khusus, dan tidak lupa untuk memberikan contoh penggunaan media sosial pada anak dengan baik dan benar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun