Keadilan Menurut Plato

Keadilan menurut Plato dilihat dari sisi kewajiban, ia melihat keadilan sebagai sesuatu yang dijalankan sesuai dengan kapasitas yang dimiliki dalam diri seseorang sehingga bertindak sesuai dengan kemampuan dan tugas yang diembannya. 

Keadilan merupakan sesuatu yang dimiliki oleh manusia dan erat kaitannya dengan prinsip moral dalam masyarakat sehingga sifatnya sangat penting dalam kehidupan bersama dalam masyarakat itu sendiri. 

Jadi, menurut Plato keadilan juga bukan hanya persoalan mengenai hak dan kewajiban tetapi juga memiliki kaitan dengan etika sosial. 

Plato meyakini bahwa keadilan berarti masing-masing orang memahami dan membatasi dirinya sesuai dengan apa yang ia bisa, apa yang ia kuasai, apa yang menjadi tugasnya dalam masyarakat dengan berbagai perimbangan-pertimbangan moral yang ada. Dengan kata lain, seseorang harus bertindak sesuai dengan posisi atau hal yang sudah semestinya mereka lakukan. 

Sebagai contoh pembagian misalnya seorang tentara memiliki tugas dan kapasitas untuk mengamankan negara dari serangan musuh dan menjaga agar negara tetap utuh dan tentara berperang demi negaranya, dengan ini tentara harus melakukan tugas utamanya yaitu di bidang keamanan. 

Tidak dimungkinkan seorang tentara berorientasi pada uang karena perdagangan dan ekonomi merupakan kapasitas dari para pedagang dan pelaku ekonomi, bukan tentara. 

Jadi, tentara dikatakan bertanggung jawab apabila menjalankan tugasnya dengan baik di bidang militer. 

Dan sebaliknya, rakyat sipil dalam hal ini masyarakat ekonomi perlu pula untuk bertanggung jawab dalam menggerakkan perekonomian melalui kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi. 

Para pelaku ekonomi menjalankan kegiatan-kegiatan tersebut demi mencari uang untuk bertahan hidup, lain halnya dengan tentara yang tugasnya melindungi negara, para pelaku ekonomi hidupnya dihabiskan untuk berdagang demi memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan masyarakat lainnya. 

Lalu di tingkat penguasa, tanggung jawab berarti menjalankan tugasnya sesuai dengan yang semestinya, jelas yaitu menumbuhkan kebajikan dalam kehidupan masyarakat, mewujudkan masyarakat yang baik dengan aturan-aturan yang telah dibuat. 

Plato juga mengartikan keadilan sama artinya dengan kebajikan, jadi berjalannya kewajiban sama dengan hak yang akan diterima nantinya.