Lima hari dalam lamunan sayu
Remuk sendiri siapa peduli?
Semakin layu, tak ada yang merayu
Pantaskah kau seperti ini?
Untuk apa sampai di sini?
Roman-romannya tak ada yang mengisi
Oh, memang kau si kecil yang baru besar
Sekarang terjebak di dunia orang dewasa
Salah sendiri punya ekspektasi
Untuk apa sampai di sini?
Gambaran indah hanya terlukis di imaji
Biar ku beritahu semua khalayak
Jangan lagi keliru, tak perlu bingung
Realita jahat menyiksa habis-habisan
Untuk apa sampai di sini?
Perlukah kau berhenti?
Pecundang bahkan kalah buruk
Berjuang apa hanya demi ambisi
Rasa bangga pudar secepat ganti baju
Untuk apa sampai di sini?
Beban orang tua, gotong ekspektasi
Takut gagal, lalu sedih, mental kerupuk kering
Target baru, tertekan tengah setengah mati
Konsekuensi akhir hari, sampai kebawa mimpi
Untuk apa sampai di sini?
Pagi-pagi rasa tangis
Paling muram di muka bumi, ada apa gerangan?
Perlu disyukuri masih lihat mentari
Mengeluh paling ahli, tapi nihil tanpa hasil
Untuk apa sampai di sini?
Progres orang jadi tolak ukur
Tanya-tanya si paling kritis
Diam bungkam jalan yang kau tempuh
Merasa kecil diri
Untuk apa sampai di sini?
Memilih untuk tersiksa, tapi enggan tuk pergi
Tanggung jawab, tanggung jawab
Jangan sampai kau lariÂ
Apa yang kau pilih, renungan pikir lagi
Untuk apa sampai di sini?
Rehat sejenak, usap selai ke roti
Matahari sudah pamit, jangan pikir panjang
Hari esok semoga bukan yang terburuk
Stok gagal, konon katanya
Untuk apa sampai di sini?
Sekali lagi perlu ku bertanyaÂ
Untuk apa sampai di sini?
Tak bosan-bosan sampai kau jawab
Untuk apa sampai di sini?