Mohon tunggu...
Joy Miracle Aurelia
Joy Miracle Aurelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Murid

Saya adalah seorang murid SMP yang mengikuti tantangan 1 hari 1 tulisan dari guru saya! :D

Selanjutnya

Tutup

Horor

Hutan Larangan: Part 1

13 Oktober 2024   15:10 Diperbarui: 13 Oktober 2024   15:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/18b61ArJr

Cerita pendek Hutan Larangan.

Dewi, seorang jurnalis muda yang ambisius, merasa bosan dengan tugas-tugas rutinnya di kota. Ketika dia mendengar tentang sebuah desa terpencil bernama Desa Setanggi, yang terkenal dengan kisah-kisah mistisnya, dia merasa tertarik. Ada satu legenda yang membuatnya penasaran, tentang sebuah hutan yang disebut Hutan Larangan. Konon, setiap orang yang memasuki hutan itu tanpa izin tidak pernah kembali. Banyak penduduk desa yang sudah lama hilang, dan para tetua desa selalu memperingatkan generasi muda untuk menjauh.

Dewi tidak percaya pada hal-hal mistis atau takhayul. Baginya, ini hanyalah cerita untuk menakut-nakuti anak-anak atau mungkin ada penjelasan logis yang bisa ditemukan. Atasan Dewi, yang tahu bahwa liputan tentang hal-hal aneh sering menarik minat pembaca, setuju dengan idenya untuk menyelidiki cerita tersebut. Dengan kamera dan alat rekamnya, Dewi berangkat ke Desa Setanggi, bertekad untuk menemukan kebenaran di balik legenda itu.

Setelah tiba di desa, Dewi bertemu dengan kepala desa, Pak Surya, yang awalnya ragu-ragu ketika Dewi menyatakan niatnya untuk memasuki Hutan Larangan. "Kau tidak tahu apa yang kau hadapi, Nak. Hutan itu bukan tempat yang boleh dimasuki sembarangan." kata Pak Surya dengan nada penuh peringatan. Tapi Dewi terus memaksa, menyakinkan bahwa dia bisa menjaga diri. Akhirnya, Pak Surya mengalah dan menawarkan untuk menemani Dewi ke pinggiran hutan, bersama putranya yang berusia 18 tahun, Bayu.

Malam itu, mereka bertiga berangkat menuju hutan dengan perasaan tegang. Hutan Larangan terlihat sangat gelap dan berkabut, meski masih awal malam. Suara-suara alam terasa tak wajar, seperti ada sesuatu yang mengintai di balik pepohonan. Di tengah jalan, Bayu mulai menunjukkan kegelisahan. "Aku pernah dengar orang-orang hilang begitu saja di sini, Mbak. Mungkin kita tidak seharusnya melanjutkan." katanya lirih. Namun, Dewi tetap bersikeras. Dia ingin menemukan jawabannya, bukan hanya sekedar cerita rakyat.

Mereka berjalan semakin dalam hingga tiba-tiba, Bayu berteriak. Dalam sekejap, dia menghilang dari pandangan mereka, seolah-olah diserap oleh kabut tebal yang tiba-tiba menyelimuti. Pak Surya langsung panik, berlari mencari anaknya, tapi tak ada jejak yang tersisa. Suasana di hutan semakin mencekam. Dewi mencoba tetap tenang, berpikir mungkin Bayu hanya tersesat. Mereka menghabiskan beberapa jam mencari, memanggil-manggil namanya, namun tidak ada jawaban. Ketika malam semakin larut, Pak Surya pun hilang. Dewi hanya bisa berdiri terpaku, sendirian di tengah kegelapan yang pekat.

Apa yang akan terjadi selanjutnya kepada Dewi? Apakah ia akan menghilang juga atau tidak? Tunggu part 2 nya ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun