Mohon tunggu...
Aura Rindu Rarasati
Aura Rindu Rarasati Mohon Tunggu... Lainnya - Halo

Selamat Datang!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Resensi Novel Victoria Aveyard "Red Queen"

11 April 2021   02:21 Diperbarui: 11 April 2021   02:22 4630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penerbit Noura (PT. Mizan Republika)

Judul Buku               : Red Queen

Pengarang                : Victoria Aveyard

Penerbit                     : Penerbit Noura (PT. Mizan Republika)

Cetakan 1                  : April 2016

Tebal Halaman      : 524 halaman

Harga Buku              : Rp84.000

No. ISBN                   : 978-602-385-062-4

            Victoria Aveyard adalah seorang penulis asal Amerika Serikat yang lahir di sebuah kota kecil bernama East Longmeadow. Dia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Universitas California Selatan, Los Angeles sebagai Bachelor of Fine Arts (BFA). Selain berpendidikan tinggi, Victoria dikenal dengan kemahirannya dalam membuat alur-alur yang tidak terduga pada setiap novel best seller yang dia keluarkan. Tidak terkecuali, novelnya yang berjudul 'Red Queen' berhasil menghipnotis para pecinta novel fantasi dewasa muda, untuk memborong keempat-empat serinya. Dan berkat novel itu juga, Victoria mendapat penghargaan sebagai Best Debut Novel tahun 2015 pada Goodreads Choice Awards dan 2015 Buxtehude Bull.

            Red Queen mengisahkan tentang seorang gadis bernama Mare Barrow yang hidup dalam kesengsaraan dan kemiskinan, karena ketidakadilan yang terjadi di dalam dunianya. Dunia tempat Mare hidup membagi setiap individu atas dua kaum, yaitu kaum merah dan kaum perak. Kaum merah adalah manusia biasa, berdarah merah yang hidup miskin dan menderita. Sebaliknya kaum perak adalah penguasa kaya, berdarah perak yang memiliki kekuatan super layaknya seorang dewa. Sampai dimana Ajang Pemilihan Ratu Kaum Perak berlangsung, tanpa diduga Mare mengeluarkan sebuah kekuatan luar biasa yang tersembunyi di dalam dirinya. Dia pun dijodohkan dengan seorang pangeran perak dari Kerajaan Norta. Tetapi tidak seharusnya Mare hidup bahagia, disaat keluarganya sedang sengsara. Dia sendiri tidak mengerti mengapa dia memiliki kekuatan itu. Maka, dapatakah dia melawan perasaan yang mulai tumbuh di hatinya? Atau Mare ingin memperjuangkan nasib kaumnya yang selalu ditindas oleh para perak selama bertahun-tahun.

            Setelah membaca novel ini, resensator mengerti bagaimana akhirnya Victoria mendapatkan penghargaannya sebagai Best Debut Novel saat itu. Novel ini benar-benar membuat pembaca masuk kedalam narasi dan berimajinasi sesuai kata-kata yang penulis berikan. Tidak seperti novel fantasi pada umumnya, Victoria berhasil membawa permasalahan sensitif yang terjadi di masa kini, seperti perbedaan ras, polusi, kesenjangan sosial, kemiskinan, korupsi, dan lain-lainnya menjadi suatu cerita yang imajinatif dan penuh pesan moral. Banyak sisi kehidupan yang digambarkan di dalam novel, sehingga pembaca dapat lebih berempati terhadap permasalahan yang terjadi akhir-akhir ini.

            Sampul buku Red Queen memberi kesan kuat dan elegan. Itu akan membuat seseorang penasaran untuk melihat dan membaca isi dari novel ini. Digambarkan sebuah mahkota ratu yang terbalik, dengan darah merah yang menetes dari mahkota tersebut. Sangat cocok dengan judul novelnya, "Ratu Merah". Meskipun novel ini merupakan terjemahan dari bahasa Inggris, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi alur ceritanya. Alurnya maju mundur dan tokoh utamanya juga digambarkan dengan jelas dan kuat. Meskipun novel ini memiliki banyak tokoh figuran, itu tidak akan membuat pembaca melewatkan aksi dari tokoh utama. Suasana yang tergambar juga terasa seperti nyata. Dengan total 500 halaman lebih, novel ini tidaklah membosankan.

            Kelemahan novel ini terdapat pada latar tahunnya. Meski beberapa kali ditunjukan di dalam cerita, bahwa kejadian ini terjadi sekitar tahun 300-an, tetapi gambaran yang diberikan seakan-akan hal ini terjadi di masa yang modern. Begitu juga saat penulis ingin memperkenalkan klan-klan dari kaum perak. Karena mereka terlalu banyak, cukup sulit untuk mengingatnya satu persatu. Akan lebih baik apabila di akhir buku diberikan gambar beserta nama dari klan-klan kaum perak tersebut.

            Kesimpulannya novel yang berjudul "Red Queen" ini sangat direkomendasikan untuk semua kalangan terutama para pecinta novel fantasi dewasa muda yang ingin membaca bahkan di saat ia bermimpi dalam tidurnya. Novel ini akan memberikan sensasi baru bagi pembaca, karena mengangkat permasalahan sosial di masa kini. Pesan yang disampaikan oleh penulis juga dapat dimengerti secara tersirat. Bagaimana perbandingan antara dua kaum yang berbeda (merah dan perak) di dalam novel dengan dunia yang benar-benar kita tinggali saat ini (kaya dan miskin). Penulis menyampaikan secara tersirat, bahwa masalah-masalah sosial yang kita hadapi saat ini disebabkan karena kelalaian dan keserakahan manusia.

            Hendaknya kita lebih berempati terhadap permasalah di sekitar kita. Bahkan permasalahan sekecil sampah dan polusi. Tambahan catatan, akan ada kejutan di akhir novel yang membuat pembaca menerka-nerka kelanjutan dari ceritanya. Baca seri berikutnya dan novel ini berkemungkinan dijadikan film segera.

Selamat membaca Red Queen -- Victoria Aveyard.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun