Untukmu, wahai umat Allah...Â
Ramadan 2025 telah ada di ujung. Sajadah akan segera digelar di tanah lapang. Takbiran segera dilantunkan. Obor malam siap dinyalakan.Â
Berbahagialah sebab tidak ada yang tahu tentang pertemuan antara kamu dan rahmat selanjutnya. Berbukalah dengan penuh kemenangan pada rezeki yang Allah berikan.Â
Lahirlah kesucianmu dan kembalilah kamu dengan fitrahnya. Ucapkanlah selamat tinggal dengan senyuman dan jadilah dia (ramadan) yang paling dirindukan.Â
Lalu untukmu, Ramadan...Â
Aku berterima kasih kepadamu yang telah sudi bertemu denganku kembali di tahun ini. Hamba Allah yang masih penuh dosa, masih banyak marahnya, masih kerap mengeluh, dan masih meragukan hari esok ini sungguh ingin memelukmu lagi di kemudian hari.Â
Sebab, pertemuan kita adalah pencapaian yang kerap diabaikan. Tidak menyerah selama setahun adalah kemenangan yang sesungguhnya.Â
Kali ini, Ramadan, kau juga jadi waktu penenangku. Di tengah jalan yang terjal ini, ada kau yang mengingatkanku bahwa Allah belum mau aku pulang; bahwa Allah masih ingin melihatku mencintai-Nya; bahwa Allah masih merindukan panggilanku.Â
Kau mengingatkanku pada jalan yang sudah terlalu jauh ini, lalu kau menarikku pada jalan yang sebenar-benarnya. Setiap azan subuh, aku menyadari bahwa berserah pada-Nya atas lapar, haus, dan sakit adalah hal yang paling indah.Â
Setiap azan zuhur, aku menyadari bahwa istirahat tidak hanya tentang makan dan minum. Setiap azan asar, aku menyadari bahwa karya Allah (tubuh) sungguh luar biasa.Â