Mohon tunggu...
Auranita Darmawan
Auranita Darmawan Mohon Tunggu... Copy Editor and Creative Writer - Freelance

Sebagai lulusan Sastra Indonesia, berbicara tentang sastra, bahasa, budaya, dan olahraga jadi pilihan yang tepat. Tak hanya nonfiksi, fiksi juga jadi bidang yang saya geluti.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

4 Tips Berkata Tidak, Cocok untuk People Pleaser

7 Maret 2025   14:53 Diperbarui: 7 Maret 2025   15:49 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seutas tips meninggalkan kebiasaan buruk menjadi people pleaser (Sumber: Pixabay/RosZie)

Manusia diciptakan dengan semua keterbatasannya. Dalam hidup, tidak semua jadi tanggung jawab kita karena memang manusia punya batasan (boundaries). Namun, ada sebagian orang yang merasa tidak baik apabila menolak sesuatu yang di luar batasnya. Bukankah itu sebagai penyeimbang alam? 

Akhir-akhir ini banyak yang menyebutnya sebagai people pleaser. Mereka cenderung menyenangkan orang lain daripada diri sendiri. Membuat orang lain bahagia tentu merupakan sebuah hal yang baik. Akan tetapi, banyak yang melakukannya secara berlebihan. 

Ada pula yang memaksakan diri sendiri hingga rela berkorban. Hal baik itu akan berdampak buruk pada diri sendiri. Biasanya, mereka terlahir di keluarga yang menerapkan hal tersebut. 

Hidup mereka sudah biasa melakukan sesuatu di luar batas hanya karena takut kena omel oleh orang tua. Ada juga yang punya budaya bahwa menolak adalah sikap yang tidak sopan. 

Ketika seseorang yang hidupnya diselimuti oleh ketakutan karena menolak, dia pasti menerapkan kebiasaan itu di lingkungan masyarakat. Tidak berani mengatakan "tidak", padahal hal itu tidak membahagiakan dirinya sendiri. Tidak berani menolak sesuatu, padahal sesuatu itu di luar batas kemampuannya. Ada yang sampai mengubah kepribadian untuk menyenangkan orang lain. Selalu berkata "terserah" karena takut berpendapat dan cenderung menuruti semua suara.

Tahukah kamu pasal dampak yang terjadi jika budaya mengiyakan semua hal dilanggengkan? Yuk belajar di bulan ramadan untuk menerapkan boundaries dalam hidup.

1. Atasi Stres dengan Prinsip

Baca juga: Lapak Surga Kardono

Kita bisa kewalahan sendiri karena terlalu banyak mengikuti perkataan orang lain. Contohnya, ada teman yang mengajakmu bukber dan kamu menyetujuinya, padahal kamu lagi tidak ada uang untuk itu. Hal ini bisa membebani pikiranmu tentang finansial. 

Untuk menghindarinya, cobalah menetapkan prinsip-prinsip hidupmu sendiri. Saya orangnya bisa berteman dengan banyak orang. Namun, saya mulai menerapkan prinsip bahwa kalau ada teman yang tidak sesuai atau tidak menerima saya apa adanya, maka saya lebih baik mengurangi komunikasi dengannya.

Mari terapkan pada contoh sebelumnya. Coba sekali menolak ajakan teman dan sampaikan alasanmu. Jika temanmu adalah orang yang baik, mereka akan mengerti keadaanmu. Jika mereka justru marah atau tidak terima, kurangilah berhubungan dengan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun