Mohon tunggu...
Aura SalsabilahArdian
Aura SalsabilahArdian Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa

Merupakan mahasiswa tingkat akhir di Teknologi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Berkecimpung di dunia pendidikan merupakan intensi saya. Mengembangkan media berbasis pembelajaran, mendesain program, dan membuat konten kreatif merupakan hal-hal yang saya tekuni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Seminar Literasi Digital: Waspada terhadap Kesehatan Mental Remaja dalam Bermedia Sosial

5 Agustus 2022   23:44 Diperbarui: 5 Agustus 2022   23:47 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung --Seminar Literasi Digital dilaksanakan di SMP Daarut Tauhid Boarding School Putri oleh Kelompok 24 KKN Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswi dalam berliterasi secara digital, Selasa (2/8/2022).

Seminar diisi oleh pemateri yang merupakan seorang dosen dan biblioterapis, Susanti Agustina. Beliau membawakan materi tentang bagaimana kemampuan literasi digital dapat memengaruhi perilaku kita dalam menggunakan media sosial.

dokpri
dokpri

Menurutnya, literasi digital merupakan ketertarikan dan sikap dalam menggunakan dan memanfaatkan literasi dalam berkomunikasi yang berintegrasi dengan teknologi, salah satunya adalah media sosial. "Pola atau teknik komunikasi netizen Indonesia cenderung mem-posting apapun yang sedang trend dan bertujuan dalam memperbanyak viewers dan followers. Banyak banget sekarang yang pakai filter Instagram yang nantinya malah munurunkan kepercayaan dirinya kalo tidak pakai filter tersebut lagi," ujarnya.

Kegiatan seminar yang dihadiri oleh santri dari SMP Daarut Tauhid Boarding School diisi dengan permainan kelompok, di mana satu kelompok terdiri dari 10 orang. Bu Susanti sebagai pemateri membagikan beberapa kartu yang berisikan ilustrasi dan pertanyaan kepada perwakilan kelompok. Salah satu pertanyaanya adalah "Apa yang tidak terlihat olehku di dunia digital?". Kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh salah satu santri dengan jawaban yang luar biasa, dia menjawab "kejujuran".

Jawaban dari santri tersebut disambut baik oleh bu Santi, "Betul sekali, kita tidak bisa melihat apa yang sebenarnya terjadi atau makna di balik postingan foto atua video, jawaban yang pintar!" ujarnya. Beliau lalu menjelaskan bagaimana seharusnya kita menggunakan media sosial dengan bijak, khususnya bagi remaja saat ini.

dokpri
dokpri

Menurutnya, banyak sekali dampak negatif yang timbul apabila kita tidak menggunakannya dengan bijak. Contohnya adalah ketika kita terfokus pada tren, orang akan cenderung memaksakan dirinya agar dapat 'diakui' oleh orang lain. Justru hal tersebut dapat menjadi tekanan yang berdampak pada permasalahan psikologis dari orang tersebut.

Pada akhir seminar, bu Susanti mengingatkan kembali pada santri-santri di sekolah tersebut agar tidak mudah terjerumus oleh tren masa kini yang dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri dan menggunakan media sosial sebagai media mereka dalam berkreasi dan berprestasi.

(Aura Ardian)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun