"Iklan dapat menarik masa, tapi kualitas lah yang dapat mengikat masa."
Haruskah Cak Imin operasi wajah? Mungkinkah Cak Imin akan pindah kewarganegaraan? Di manakah Cak Imin harus menyembunyikan rasa malunya? Apa yakin ancamannya berhasil merubah hati Jokowi dan koalisi?
Hmmm, kasihan Cak Imin.
Gencarnya publikasi Cak Imin di berbagai media nasional dan billboard komersil, mengenai deklarasi dirinya untuk maju menjadi cawapres 2019 mungkin menjadi penyebab ia malu dan mengancam Jokowi.
Jargon yang bertuliskan "Cak Imin Calon Wakil Presiden 2019" ternyata tidak cukup kuat meyakinkan Jokowi dan koalisi untuk meminang dirinya menjadi Wakil Presiden di lima tahun ke depan. Cak Imin tidak berhenti di sana. Ia sampai melemparkan ancaman kepada Jokowi.
"Buktikan saja nanti. Kalau enggak JOIN (Jokowi-Imin) bahaya. Nanti kalah sama lawannya," Â Gitu kata Cak Imin.
Tak butuh waktu lama, Cak Imin langsung mendapat tanggapan dari partai koalisi Jokowi. Sekjen Nasdem Johnny G. Plate mengatakan bahwa apa yang dikatakan Cak Imin itu bukanlah suatu ancaman.
Terus itu apa dong? Guyonan? Atau itu sejenis kode alus ya pak? Hehehe.
Kasihan Cak Imin, mahal-mahal beriklan hanya mendapat gelak tawa dari para penikmat politik hehehe. Mending uangnya dibuat amal Cak, dibanding buat cari perhatian.
Ancaman yang diberikan Cak Imin ternyata terbukti tidak memiliki dampak yang besar terhadap koalisi Jokowi. Sejauh ini kerja sama PKB dalam koalisi pemerintahan Jokowi terbilang harmonis.
PDIP pun sempat meberikan komentar terkait ancaman Cak Imin. Melalui Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDIP Eva Kusuma Sundari, partai banteng menilai ancaman tersebut adalah taktik Cak Imin agar targetnya tercapai.