Mohon tunggu...
aulya rachmah putri
aulya rachmah putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Memiliki minat pada bidang sosial serta segala sesuatu yang berhubungan dengan perempuan, self love, dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hubungan Ekonomi Rusia dan Tiongkok, Apa Kepentingannya?

9 Oktober 2022   09:37 Diperbarui: 9 Oktober 2022   09:41 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bendera China dan Rusia. Wikipedia Commons

Rusia merupakan salah satu negara yang mulai bangkit di dunia internasional apabila dipandang melalui bidang ekonominya. Hal ini berawal dari runtuhnya Uni Soviet pasca Perang Dingin. Saat itu, Rusia menjadi negara yang menaggung kekalahan di masa Perang Dingin, maka dari itu, Rusia mau tidak mau harus memperbaiki sistem perekonomiannya.

Semenjak Vladimir Putin memimpin negara tersebut, ekonomi Rusia perlahan mulai bangkit. Rusia kemudian berusaha untuk mengembalikan status negara adidaya yang sebelumnya telah hilang akibat dari runtuhnya Uni Soviet. Salah satu cara yang dilakukan Rusia untuk bangkit dalam keterpurukan tersebut adalah dengan melakukan kerjasama di bidang ekonomi bersama negara-negara sekutu. Kerjasama ini dikenal dengan nama BRICS.

BRICS beranggotakan negara-negara yang memiliki pertumbuhan ekonomi global, yakni Brail, Rusia, Tiongkok, India, dan Afrika Selatan. Tujuan Rusia bergabung dengan kerjasama ini adalah guna melakukan perlawanan terhadap sistem ekonomi kapitalis yang saat ini menguasai pasar perekonomian yang dipimpin  oleh Amerika Serikat.

Negara-negara anggota BRICS memiliki pertumbuhan ekonomi yang terbilang cukup pesat terkhusus di tahun 2007 sehingga negara-negara ini dinilai mampu utung bersaing dalam sistem ekonomi global yang saat ini cenderung kapitalis.

Rusia kemudian melihat bahwa Tiongkok memiliki persamaan paham apabila membahas tentang sistem ekonomi internasional. Sangat penting bagi Rusia untuk membangun hubungan kemitraan dengan Tiongkok terutama dalam bidang ekonomi. Hal tersebut dibuktikan dengan visi dari kedua negara yang ingin negara-negara berkembang juga memiliki peranan penting dalam organisasi maupun institusi keuangan internasional, sama seperti IMF, WTO, World Bank.

Rusia dan Tiongkok pun berkeinginan agar pasar dagang internasional tidak terlalu bergantung pada Amerika Serikat. Meskipun kedua negara memiliki berbagai perbedaan dalam aspek tata kelola global, seperti Rusia yang lebih mengutamakan masalah keamanan dan pertahanan ketimbang ekonomi dan Tiongkok yang lebih mementingkan tingkat pertumbuhan ekonominya, membuat kedua negara ini berhubungan bilateral secara harmonis dan saling melengkapi kekurangan satu sama lain.

Meskipun apabila dilihat dari sejarahnya hubungan antara Rusia dan Tiongkok terbilang cukup konfliktual. Kedua negara sempat mengalami perbenturan kepentingan pada tahun 1900-an. Pada saat itu, Uni Soviet melakukan intervensi dalam pembangunan pangkalan angkatan laut di Beijing. Perang saudara yang sempat terjadi di Tiongkok pun turut melibatkan Soviet di dalamnya.

Runtuhnya Uni Soviet kemudian mendorong Rusia untuk merubah caranya dalam melakukan hubungan bilateral dengan negara lain. Rusia mencoba untuk memperbaiki hubungan bilateral yang sebelumnya berlangsung buruk, termasuk dengan Tiongkok. Langkah awal yang dilakukan Rusia guna memperbaiki hubungan tersebut adalah dengan dibuatnya perjanjian perbatasan yang kemudian diresmikan bersama. Di bawah kepemimpinan Boris Yeltin, Rusia menganggap bahwa Tiongkok adalah negara yang penting untuk Rusia.

Pada tahun 2001, Beijing dan Moskow kemudian meresmikan perjanjian kemitraan yang baik dan didasarkan pada kerjasama dan persahabatan. Perjanjain yang berlangsung selama 20 tahun ini memiliki fokus pada hubungan kerjasama tanpa intervensi dalam urusan intenal dan politik masing-masing negara.

Lika-liku hubungan bilateral yang sebelumya terjadi antara keduanya membuahkan hubungan yang lebih harmonis di masa sekarang. Harmonisnya hubungan ini dapat dilihat dari banyaknya kerjasama yang disepakati antara keduanya, khususnya sektor ekonomi. Bagi Rusia, Tiongkok adalah mitranya dalam bidang ekonomi di kawasan Asia yang paling penting. Hal tersebut dibuktikan dengan Tiongkok yang menjadi mitra dagang kedua setelah Uni Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun