Mohon tunggu...
Aulya Noersamawati
Aulya Noersamawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Si letoy

Hanya perempuan biasa yang suka Kpop dan anime

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menu Angkringan Terfavorit

26 Desember 2022   13:10 Diperbarui: 26 Desember 2022   13:17 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam minggu pukul tujuh di akhir bulan Desember, aku berkumpul bersama kawan-kawan di angkringan dekat alun-alun. Kami sama-sama anak perantauan yang tinggal di satu kosan untuk menempuh pendidikan di bangku kuliah. Meski begitu, jarang-jarang kami dapat berkumpul seperti ini karena kesibukan masing-masing. Mumpung dapat kesempatan seperti, tak ada salahnya digunakan untuk berkumpul sembari menikmati hidangan murah meriah.

"Kalau di angkringan, menu yang wajib dipesen itu ya nasi bakarnya," ujarku sambil mengambil sebungkus nasi bakar isi ayam. "Terus dimakan pakai sate usus. Baru mantab."

Baca juga: Kawan Lama

Kawan-kawan tertawa kecil menanggapi ucapanku, tapi satu orang lain menggelengkan kepala. "Salah, Bang. Kalau ke angringan ya yang bener makan nasi kucing sama tempe mendoan dong. Porsinya cocok buat ngemil, paling ramah di kantong pula."

Aku kenal dia, namanya Dito, anak FHISIP entah jurusan apa, aku lupa. Sehari-harinya di kosan dia termasuk anak yang aktif dan sering membantu ini itu. Tipikal anak sosial sekali.

Menanggapi ucapannya, aku pun mengibaskan tangan. "Nggak pakai sate satean? Nggak valid!"

"Uwooo," seru kawan-kawan yang lain.

"Setuju sama Bang Dika, tapi satenya harus sate telur puyuh lah!" Nugraha nimbrung tanpa ragu-ragu. Dia bahkan langsung melahap sate telur puyuhnya. Karena kami satu jurusan meski beda angkatan, aku lumayan sering bertemu dengannya di kantin. Tidak salah lagi kalau dia memang pecinta sate telur puyuh. 

"Sorry, Nug. Nggak semua orang suka makan telur puyuh." Kali ini Riza yang buka suara. "Makan telur bikin mulut bau, mending sate bakso bakar aja."

"Yee mentang-mentang playboy kampus. Nggak bisa kelihatan jelek dikit," balas Nugraha tak terima kesukaannya dibilang penyebab mulut bau. "Makanya habis makan tuh gosok gigi."

"Penggemar sate paru nyimak." Entah siapa yang bicara sekali lewat itu. Sesuai dengan perkataannya dia hanya menyimak saja sampai akhir.

"Makan sate-satean itu emang khas angkringan banget, tapi kalau kebanyakan, ya nggak sehat. Apalagi kalau jeroan. Udah paling bener nasi kucing sama tempe mendoan." Rupanya Dito masih belum menyerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun