Mohon tunggu...
Muliyaty_arief Djide
Muliyaty_arief Djide Mohon Tunggu... Administrasi - beralamat di jl. Rappokalling Timur No.6 Makassar

Anak ke-2 dari 7 bersaudara. Profesional Kehutanan, Owner Mulya Olshop Makassar Salam Hijau! Semangat Yuk!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Penulis di Lingkaran Penerbit

31 Januari 2018   16:14 Diperbarui: 31 Januari 2018   17:28 561
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejauh ini, profesi menulis di kekinian bukan lagi menjadi sesuatu  yang asing dan baru. Seiring sejalan dengan gerakan-gerakan literasi bak  jamur yang berkembang biak dengan spora. Telah menghasilkan  generasi-generasi penulis, 'bibit-bibit' baru yang tampil 'percaya diri' menciptakan karya sastra dari beragam genre tulisan. Terlepas dari  berbagai genre tulisan yang ada namun 'membaca' market atau pasar  pembaca menjadi layak tak terabaikan. 

Ranah profesi penulis pun tersentuh oleh siapapun tanpa terkecuali baik secara otodidak atau  melalui lembaga/kursus menulis. Profesi  penulis merupakan profesi yang tak dapat dipisahkan dari penerbitan. Siapapun penulis, bersinggungan dengan beragam alternative jenis  penerbitan. Sejenak, melihat proses 'kelahiran' sebuah buku yang akhirnya tiba ke tangan pembaca.

Keterlibatan penerbit, ibarat 'jembatan' bagi penulis ke pembaca  telah memegang peranan terhadap karya penulis. Metamorfosis terjadi  dalam perwajahan karya berupa bentuk buku menjadi bernilai dan berharga. Kesepakatan antara penulis dan penerbit, kepercayaan dalam bentuk  kontrak. Perihal saling menunjukkan kinerja yang tercipta untuk  pendistribusian karya penulis ke pembaca. Terbesit ungkapan bahwa setiap  buku akan menemukan sendiri pembaca. Begitu pun perihal ungkapan berikut bahwa setiap buku akan menemukan 'jodoh' penerbit. Ungkapan  terdengar yang hadir di tengah 'hiruk-pikuk' penulis dalam rangka proses  'melahirkan' sebuah buku, launching buku.

Kecenderungan ini tak dapat dipungkiri , ditujukan terhadap  penulis yang pada dasarnya memiliki kebebasan untuk menentukan bahkan  memilih penerbit. Mengundang polemik akhirnya dikekinian, menjalin  'kerjasama' dalam proses penerbitan buku. Kepercayaan yang hadir seperti  menghilangkan 'kekuasaan' penulis yang seyogyanya 'kuasa' berada di  tangan penulis. Perebutan pasar dalam melihat peluang karya buku  merupakan 'ladang' yang menjanjikan finansial. Tersebut menjadi proyek  penulisan terhadap beberapa buku dalam genre tertentu yang telah  diprediksi menghasilkan keuntungan finansial. Penulis maupun penerbit  'buka mata' mencari dan menemukan sebuah karya yang tersedia di semesta  ini. 

Kejelian berperan untuk 'menangkap' karya yang memiliki nilai  jual yang tinggi di pasaran pembaca, menjadi 'ladang' industry. Memperlihatkan  perkembangan dan kemajuan di dunia literasi yang ibarat dua sisi mata  uang dari 'kacamata' penulis dan penerbit. Buku 'terlahir', mengalir bak air bah 'menguasai' ranah pembaca yang saban waktu menghiasi etalase  toko buku ternama pun. Bersamaan pula dengan postingan karya-karya  yang berseliweran di media social yang juga tak terbendung. Riuh rendah  pembaca tak pernah sepi, menikmati karya-karya penulis yang tersaji di  tengah hasil 'penelitian' minim minat baca. 

Genre tulisan tertentu pun memperlihatkan kuantitas pembaca yang  lebih tinggi terhadap genre-genre yang ada. Secara umum memiliki nilai  jual yang tinggi dan secara otomatis 'menang' dalam industry perbukuan  yang tercipta. Polemic, tak  lain dan tak bukan akhirnya menunjukkan hasil yang signifikan dengan 'membuka mata' menunjukkan 'kekayaan intelektual' tersebut. Peralihan  karya yang terjadi menjadi kesepakatan bersama sejak awal sehingga  membuka persentase pembagian hasil. Persentase yang seperti penggambaran  pembagian kue yang melingkar membentuk porsi lebih besar pada sisi  'mata uang' penerbit. Transparan mengemuka dari 'kacamata' penerbit termasuk porsi pajak penghasilan  'profesi' yang berasal dari persentase perolehan penulis.  

Sekiranya menjadi pertimbangan 'seleksi' dari sisi penerbit  menentukan bahkan memilih penulis-penulis yang memiliki nilai 'jualan' tinggi. Terlepas dari segala kepentingan baik dari sisi penulis maupun penerbit, menempatkan buku ke  dalam 'ranah industri'.  Mengharapkan keuntungan finansial yang lebih  besar dari berbagai buku yang dilepas ke pasaran. Dengan demikian  beberapa penulis pun bergerak nyata demi mewujudkan karya yang  diharapkan akan mencapai pasaran pembaca yang tinggi. Jumlah  yang fantastis, sematan best seller menjadi 'jualan' bagi penulis,  berhasil menembus pasar ndustri' buku dari capaian puluhan, ratusan,  ribuan bahkan jutaan pembaca.

Meletakkan kembali 'kuasa' penulis terhadap karya yang dicipta  melalui kepedulian pihak-pihak terkait yang berwenang. Penulis  memposisikan diri sebagai pemilik 'kekayaan intelektual' tanpa abai  terhadap etika dan aturan yang berlaku. Membuka ruang pengertian, pemahaman terhadap profesi penulis bahkan dari diri penulis sendiri  terhadap profesi yang telah digeluti. 'Kekayaan intelektual' sekiranya  sebagai 'modal' dalam menuliskan karya yang dianggap tak memiliki nilai  apapun telah diangkat ke permukaan. Inisiatif penulis menerbitkan buku  di tengah-tengah pilihan jenis penerbitan pun hadir. Menentukan sendiri  atau memilih penerbit bahkan menerbitkan sendiri buku yang tercipta  olehnya.

Memiliki 'kuasa', penulis sejatinya 'berkuasa' terhadap karya yang  tercipta, bahkan pada saat karya atau buku tersebut akan diterbitkan  hingga proses pemasaran. Pemutusan 'kotrak' terhadap penerbit ternama  sekali pun oleh karena ketimpangan dengan pernyataan ketidakadilan dari  sisi penulis. Beban berat' bagi si penulis dengan persentase yang  diperoleh yang termasuk pajak profesi, berimbas pada 'kerugian' yang tak  terelakkan. Kesepakatan awal terhadap penerbit tak luput peranan pada  proses penerbitan buku, memicu 'polemik' dari sisi penulis.  Mengambil  'solusi' akhir pemutusan 'kontrak' terhadap penerbit oleh penulis,  efektif menghentikan menerbitkan buku, tidak cetak ulang, bahkan tidak  ada di toko.  

Mengikuti perkembangan dunia literasi yang melalui  postingan-postingan karya penulis di media social atau akses lainnya. Memungkinkan pembaca untuk menikmati karya-karya yang tercipta dari penulis. Meminimalisir kesalahpahaman antara pihak-pihak yang terlibat pada proses penerbitan. Sosialisasi  dari pihak-pihak berwenang yang terkait dengan profesi penulis untuk  pencapaian-pencapaian dalam berkarya. Melalui pengertian, pemahaman dan  pengetahuan terhadap profesi penulis beserta pihak-pihak terkait  penerbitan buku. Sehingga menunjukkan kemampuan 'menggali' semangat  serta memberi 'ruang kehidupan' untuk berkarya. Berharap tercipta kefokusan berkarya dari  berbagai motivasi dan dorongan oleh penulis.  Mari menjaga sekaligus memelihara 'klim intelektual', baik perseorangan  maupun perkelompok di dunia literasi. --Selamat Membaca- .

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun