Mohon tunggu...
Aulia Qisthi
Aulia Qisthi Mohon Tunggu... -

"Miracle is Another Name of Efforts"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Tiang Tajar Hidup" Meningkatkan Produktivitas Muntok White Pepper dalam Mengembangkan Industri Perkebunan Halal Bangka Belitung

6 Januari 2018   14:46 Diperbarui: 16 Januari 2018   19:02 2172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stmuntokpepper450-98346-1271793049-500-500-5a54aa91f13344070003cbd4.jpg
stmuntokpepper450-98346-1271793049-500-500-5a54aa91f13344070003cbd4.jpg
Semakin maju dan berkembangnya zaman, semakin maju pula pola pikir dan tingkah laku masyarakat. Banyak hal-hal baru yang bermunculan untuk mendukung produktivitas industri, termasuk industri Muntok White Pepper, yakni dengan menggunakan Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) sebagai tiang tajar hidup.

Kapuk randu atau kapuk (Ceiba pentandra) adalah pohon tropis yang tergolong ordo Malvales dan famili Malvaceae (sebelumnya dikelompokkan ke dalam famili terpisah Bombacaceae). Di Bangka Belitung ada 3 (tiga) jenis tanaman yang sering digunakan dalam bertani lada dengan tiang tajar hidup yakni: Tanaman Gamal (Gliricidia sepium), Tanaman Dadap (Erythrina variegata), dan Tanaman Kapuk/randu (Ceiba pentandra). 

untitled-5a54aae5caf7db07c33b5024.png
untitled-5a54aae5caf7db07c33b5024.png
Akan tetapi, berdasarkan pendapat petani lada Bangka Belitung yang sudah bertahun-tahun bertani lada, diantara 3 jenis tanaman tersebut yang paling optimal hasil produktivitasnya adalah tanaman kapuk/randu (Ceiba pentandra). Keunggulannya dibandingkan dengan yang lain adalah:
  • Tanaman ini berakar tunggang, sedangkan lada berakar serabut, sehingga tidak menganggu tanaman pokok atau lada.
  • Batang Ceiba pentandra tumbuh tinggi dan lurus sehingga tanaman lada bisa mengikuti pertumbuhan dari tamanan Ceiba pentandra tersebut dengan jangka waktu yang lebih lama sehingga hasilnya tidak tergantung pada sekali panen saja dalam satu tahun, tetapi bisa mencapai puluhan kali panen dengan jangka yang lebih lama buisa mencapai 10 tahun.
  • Daun dari tanaman Ceiba pentandra yang sudah dipangkas dari tanamannya dibiarkan membusuk, sehingga kandungan nitrogen yang terdapat pada limbah daun tersebut dapat dijadikan pupuk bagi tanaman lada.

untitled-3-5a54ac4b16835f784115c253.png
untitled-3-5a54ac4b16835f784115c253.png
Muntok White Pepper di Kancah Dunia

Di pasar internasional, lada putih terutama yang berasal dari Muntok (Muntok White Pepper) mempunyai ketertarikan tersendiri karena aromanya yang khas dan cita rasanya yang erbeda jika dibandingkan lada putih dari daerah atau negara lain. 

Menurut Bapak Edi Usman (Kepala Bidang Perkebunan) Kabupaten Bangka Barat, cita rasa yang berbeda ini disebabkan faktor keadaan tanah yang berbeda. Proses produksinya pun bersih dan menyebabkan lada milik Bangka Belitung ini aman dijadikan bumbu dapur untuk banyak jenis makanan.

Potensi Muntok White Pepper di Bangka Belitung Internasional Pepper Community (IPC) dan Agriculture Organization of The United Nations (FAO) mencatat bahwa lada merupakan tempat yang penting dalam perdagangan rempah-rempah di dunia. 

Hal ini dikarenakan komoditas lada diperdagangkan secara internasional dan membuka rute perdagangan antara dunia barat dan timur. Maka, keberadaan lada sangat dibutuhkan untuk mengembangkan pertanian dunia.

untitled-4-5a54ac875e13737cf40981d2.png
untitled-4-5a54ac875e13737cf40981d2.png

Data tahun 2013 menunjukkan bahwa dari 73,3 ribu ton lada putih dunia atau hampir 30% produksi lada putih dunia adalah berasal dari Provinsi Bangka Belitung yaitu Muntok White Pepper. 

Jadi, posisi Bangka Belitung dalam hal produsen lada putih bukan hanya unik untuk lingkup Indonesia saja, tetapi untuk kelas dunia. Karena itu eksistensi Muntok White Pepper ini sangat berperan dalam mengangkat nama Indonesia ke mancanegara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun