Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menyoal Penamaan "Nusantara" hingga Kenangan Saya tentang Putrajaya

25 Januari 2022   14:23 Diperbarui: 25 Januari 2022   19:31 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Istana Negara IKN Baru (Nyoman Nuarta via Kompas.com)

Saya beri contoh, apakah cocok jika "Skandinavia" atau "Nordik" dijadikan nama ibu kota baru Swedia? Atau apakah tidak keliru jika kata "Arab" dijadikan nama kota, misalnya sebagai ibu kota Mesir?

Saya ambil contoh ini karena ada kecocokan istilah Nusantara dengan istilah Skandinavia dan Arab.

Nusantara, dalam dunia modern kini mencakup setidaknya 6 negara di Asia Tenggara. Skandinavia atau Nordik, setidaknya mencakup 5 negara di Eropa Utara: Swedia, Finlandia, Norwegia, Denmark, Islandia.

Begitu juga Arab, yang kini terbagi menjadi 24 negara.

Kekhawatiran saya tentang penamaan Nusantara sebagai ibu kota tidak lain karena juga bagaimana kita melihat Amerika dan Jerman.

Makna kata Amerika dan Jerman menjadi "mengecil" secara geografis seiring waktu, terutama di dunia modern saat ini.

Coba saja, jika kita menyebut Amerika, yang pasti terlintas pada pikiran kita atau bahkan masyarakat global adalah sebuah negara. Padahal Amerika lebih tepatnya adalah sebuah benua. Meski, secara resmi negara yang kita maksud adalah Amerika Serikat (USA).

Atau juga dengan Jerman, yang kini hanya dianggap sebatas negara Jerman. Padahal kata "Jerman" sendiri berasal dari suku Jermanik yang populasinya tersebar di Eropa.

Contohnya seperti: Belanda, Denmark, dan Inggris. Secara historis mereka juga berdarah Jermanik.

Pengakuan ini bahkan tertulis dalam lirik lagu kebangsaan Belanda, Het Wilhelmus:

"Wilhelmus van Nassouwe ben ik, van Duitsen bloed", Wiliam dari Nassau, Adalah aku, yang berdarah Jermanik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun