Melihat Putrajaya, membuka mata saya tentang akan seperti apa ibu kota negara kita ke depannya. Komplek-komplek pemerintahan seperti gedung kementrian tertata rapi, letaknya saling berdekatan.
Tidak seperti di Jakarta yang letaknya berjauhan dan harus melewati kemacetan. Bisa dibilang, kegiatan antar instansi pemerintahan akan lebih efisien.
Namun saya juga berharap, ibu kota negara RI yang baru tidak sepi dan membosankan seperti Putrajaya. Melihat kajian yang dilakukan pemerintah saya yakin, Ibu kota baru bisa lebih baik setidaknya seperti Washington DC.
Amerika, Arab, Jerman, dan Skandinavia
Kita kembali lagi ke topik Nusantara sebagai nama ibu kota. Sebelumnya saya mengambil keempat contoh istilah ini sebagai alasan mengapa saya tidak setuju ibu kota baru dinamakan Nusantara.
Hal ini karena Nusantara lebih luas dari Indonesia, Wilayah ini juga mencakup banyak negara di Asia Tenggara yaitu: Malaysia, Brunei, Singapura, Timor Leste, Thailand, dan Filipina bagian selatan.
Sehingga, Indonesia adalah bagian dari Nusantara, bukan Nusantara bagian dari Indonesia. Sehingga jika dijadikan nama kota, akan mempersempit maknanya.
Ibu Kota baru namanya Nusantara.
Waduh, bakal ribet kalau nyebut Nusantara. Selama ini saya sering memakai Nusantara dalam berbagai tulisan untuk merujuk wilayah kepulauan Nusantara/jazirah Melayu - dari selatan Thailand, Malaysia, SG, Indonesia, Brunei.--- Okky Madasari (@okkymadasari) January 17, 2022
Bukankah pada ke depannya, akan menjadi repot jika kita ingin berangkat ke Nusantara, padahal kita di Nusantara?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!