Penguatan Civil Society di Indonesia

Pada saat ini semakin berjalannya waktu dan juga perkembangan globalisasi yang terus maju sangat berpengaruh terhadap kehidupan sosial masyarakat. Pada masa globalisasi ini juga mau tidak mau masyarakat harus mengikuti pergerakan globalisasinya. 

Masyarakat harus menyadari bahwa betapa pentingnya memperjuangkan hak-hak nya sebagai sebagai masyarakat sosial dan juga diharapkan mampu mempertanggung jawabkan kehidupannya dalam membangun masyarakat itu sendiri. 

Seperti yang kita ketahui bahwa hakikatnya manusia tidak dapat hidup sendiri, dalam artian manusia membutuhkan orang lain untuk dapat mempertahankan kehidupannya dan juga untuk membangun suatu kelompok masyarakat yang saling membantu satu sama lain atau di sebut juga civil society.

Pada saat ini masih banyak juga masyarakat yang tidak mengetahui makna tersendiri dari civil society tersebut. 

Beberapa ahli mengartikan bahwa civil society atau disebut juga masyarakat madani ini adalah masyarakat yang mandiri, demokratis, pluralisme, memiliki toleransi yang tinggi, dan juga menjunjung tinggi nilai-nilai moral. 

Civil society ataupun masyarakat madani di Indonesia bisa dibilang ditempuh melalui proses yang panjang, dikarenakan Indonesia melalui dengan pemberdayaan masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Adapun pemberdayaannya yaitu :

1. Adanya politik sejajar.
2. Menciptakan wilayah publik yang bebas.
3. Strategi aktualisasi life world.
4. Memperkuat sosialisasi dan hak asasi manusia.
5. Memperkuat supremasi hukum.

Seiring berjalannya waktu konteks civil society di Indonesia juga kian berubah. Pada masa penjajahan Belanda civil society Indonesia berusaha untuk melawan pemerintahan kolonial. 

Namun saat ini sejak lama Indonesia merdeka konteks civil society di wujudkan dalam beberapa jenis gerakan sosial. Gerakan sosial tersebut yaitu, pertama, gerakan mengeksperikan berbagai keluhan dan kritik yang biasanya ditampilkan dengan social networking. 

Kedua, public discussion atau protest massa (demo) yang mana biasanya melibatkan ormas, partai, bahkan mahasiswa (contoh : demonstrasi undang-undang cipta kerja). Ketiga, menunjukan aksi protes langsung maupun tidak langsung yang menuntut terciptanya pro dan kontra sosial politik terrhadap berbagai bidang di masyarakat sosial, gerakan ini biasanya dibawakan oleh para aktifis LSM dengan sangat baik.

Indonesia sudah sejak dulu bercita-cita membangun masyarakat yang demokratis dan madani yaitu sejak zaman penjajahan belanda. Cita-cit ini pun dapat terwujud dengan melewati banyaknya tantangan-tantangan, contohnya yaitu :