Mohon tunggu...
Aulidina Ashimata
Aulidina Ashimata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa yang suka belajar dari apa yang dilihat dan dirasakan

Mencoba itu sulit, tapi saat sudah dimulai semuanya pasti selesai

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Masker Ganda untuk proteksi Ganda di Ttengah Pandemi

17 Juli 2021   12:25 Diperbarui: 19 Juli 2021   20:40 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sudah 1 tahun 4 bulan lebih Indonesia berjuang dari ganasnya virus SARS-CoV-2. Per 4 Juli 2021 sudah 2.256.851 kasus positif COVID-19 terkonfirmasi bahkan kasus harian pun terus menanjak tajam. Ditambah mutasi virus corona yang sudah masuk ke kota – kota di Indonesia mengakibatkan kekhawatiran masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas bertambah. Pemerintah dan elemen masyarakat lainnya juga terus melaksanakan berbagai upaya agar meminimalisasi penularan penyakit corona. Meskipun demikian, beberapa sektor perekonomian memang tak bisa dilakukan pembatasan karena vitalitasnya. Masyarakat terpaksa tetap beraktivitas keluar rumah ditengah ganasnya gelombang pandemi ini. Protokol kesehatan tak bisa lepas dari kesehariannya. Namun, karena lamanya pandemi ini masyarakat kian lalai terhadap Prokes yang berlaku. Mulai dari pemakaian masker hingga social distancing semakin longgar saja.   

Penularan virus yang cepat ditambah mutasi mengakibatkan kecepatan penularannya mengalami peningkatan paling tinggi diatas 70% atau sekitar 10-15 detik. Peningkatan virus ini harus dibarengi juga dengan peningkatan diri kita untuk mencegah penularannya. Maka ada anjuran bagi mereka yang memiliki kesadaran lebih terhadap pencegahan penularan virus ini untuk memakai masker ganda.  Lalu, apa saja keuntungan dari double masker ( masker ganda ) ini? Apa kekurangannya? Dan bagaimana cara kerja dalam pemakaiannya?   

 Beragamnya cara masyarakat memakai masker tentu mengakibatkan efektivitas masker dipertanyakan. Hal ini dikarenakan perbedaan jenis kain atau bahan yang digunakan dalam pembuatan masker. Masker ganda dianjurkan karena kemungkinan airbone dan droplet untuk menyebar masih besar dengan hanya satu lapis masker terutama masker kain. Bahkan dengan masker medis yang sudah mengalami serangkaian tes standaritsasi pun masih belum menjamin kita aman dari virus.   

Jenis masker yang dapat dikombinasikan adalah masker kain dan masker bedah atau surgical mask. Meski terdengar sesak dan pengap nyatanya kombinasi kedua masker ini dapat meningkatkan efektivitas penggunaan masker. Misalnya saja efektivitas surgical mask saat dipakai mencapai 70% setelah ditambah penggunaan masker kain diluarnya efektivitas masker dapat bertambah hingga 10% dan total efektivitasnya masker ganda mencapai 90%. Bisa kurang atau bisa lebih tergantung pada filtrasi dan bahan penyusun maskernya.  

Dalam tayangan “LifestyleOne” bulan Mei lalu, dr. Prasenohadi, Sp.P, KIC, Ph.D membenarkan bahwa penggunaan masker ganda dapat menurunkan resiko penularan virus. Beliau mengatakan masker digunakan untuk mencegah penyebaran droplet yang saat berbicara saja bisa mencapai 1,6 meter dan saat batuk dapat mencapai 6 meter. Namun, hal ini pun harus dilakukan bersamaan dengan penjagaan jarak antar individu. Dengan demikian kedisiplinan dalam menghadapi pandemi sangat diperlukan. Hanya memakai masker tanpa menjaga jarak dan mencuci tangan hanya akan menjadi kesia-siaan.    

Dari penelitian yang dilakukan oleh CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menghasilkan data eksperimental bahwa memakaikan masker kain diatas masker bedah dapat menghalangi hingga 92,5% partikel yang dapat menular. (CNN Indonesia, 2021) Bagaimana cara kerjanya? Masker bedah memang dirancang longgar, mudah dilepas pasang dan kurang dapat menyaring partikel kecil sehingga solusinya adalah diikat agar lebih kencang atau ditambal dengan masker kain. Masker ganda ini disarankan karenan selain menutup celah – celah yang ada saat memakai masker bedah, dengan menambal dengan masker kain diatasnya pun menambah filtrasi ke saluran pernapasan. Kelemahan dari gagasan double masker adalah kemungkinan menghambat sirkulasi udara untuk pernapasan apalagi saat berada diruangan tertutup dan ramai kerumunan.   

Perlu diketahui berdasarkan anjuran CDC juga untuk tidak men-double-kan selain masker kain dan masker bedah. Hal ini disebabkan oleh tidak efisiennya menumpuk dua maskernya yang sama. Misalnya saja masker bedah dengan masker bedah yang diketahui memiliki celah dan longgar, menumpuk dan memakai dua masker ini tidak akan menambah efektivitas penggunaan maskernya. Begitu juga dengan menumpukan dua masker kain, hal ini hanya akan membuat sesak dan tidak efisien. Untuk masker seperti masker KN95 dan KF94 yang sudah memiliki bentuk yang dapat menyesuaikan bentuk wajah tidak diperlu lagi ditumpuk dengan masker lain.  

Double masker diharapkan dapat menjadi tameng untuk mempertahankan diri ditengah lonjakan kasus positif Sars-CoV-2. Selain itu kedisiplinan dan kesadaran dari dalam diri jugalah yang dapat menyelamatkan kita dan keluarga kita dari ganasnya penyakit ini. Ayo tingkatkan masker mu, hindari masker dengan kain tipis dan pemakaian yang berulang – ulang kali tanpa proses pencucian untuk masker kain. Serta ingatlah untuk membuang masker bedahmu setelah sekali pemakaian dengan benar. Tidak ada alasan untuk tidak memercayai penyakit ini. Jutaan korban mengalami dampaknya. Mari disiplin dan saling menjaga agar pandemi ini cepat berlalu. Bukankah indah bila pandemi ini cepat berlalu dan kita dapat beraktivitas seperti dulu lagi?    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun