Mohon tunggu...
Aulia WS
Aulia WS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Anxiety dalam Sudut Pandang Islam

17 Juni 2021   16:36 Diperbarui: 17 Juni 2021   16:40 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidur merupakan suatu keadaan tidak sadar atau keadaan dibawah alam sadar dimana otak kita mengalami penurunan aktivitas dan respon namun masih dapat dibangunkan dengan rangsangan sensorik ataupun rangsangan lainnya. Ketika sedang tidur, maka sel-sel didalam tubuh akan memperbaiki atau mengembalikan sistem yang ada dalam tubuh seperti semula, sehingga ketika bangun tubuh akan menjadi lebih fresh jika kualitas tidur baik.

Namun bagaimana jika kita mengalami gangguan tidur seperti insomnia? Insomnia dapat diartikan sebagai kondisi dimana seseorang tidak bisa tidur pada malam hari atau bahkan tidak tidur hingga pagi hari (kekurangan tidur). Rata-rata insomnia terjadi pada remaja dan orang dewasa. Insomnia terjadi karena banyak hal diantaranya yaitu keributan, rasa tidak nyaman dengan ruang tidur, stres, sakit atau juga kecemasan. Pada artikel ini kita akan berfokus pada insomnia yang disebabkan oleh kecemasan.

Kecemasan adalah rasa yang berasal dari rasa ketakutan dan keprihatinan tentang masa-masa yang akan datang atau suatu peristiwa yang telah terjadi yang bersifat individual. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kecemasan juga diartikan sebagai gelisah. Sedangkan dalam ilmu Psikologi kecemasan biasanya disebut anxiety. Kecemasan dapat terjadi kapan saja dan dimana saja, namun kita lebih sering merasa cemas ketika kita ingin beristirahat. Mengapa demikian? Karena ketika kita akan beristirahat tubuh dan otak kita mengolah kembali hal apa saja yang telah terjadi pada hari yang telah kita lewati tadi, sehingga kadang kala muncul hal-hal yang membuat kita menjadi cemas akan apa yang akan terjadi selanjutnya atau mungkin apa yang akan dihadapi nantinya.

Menurut Kartini Kartono kecemasan dibagi menjadi dua jenis yaitu Kecemasan Ringan dan Kecemasan Berat.

Kecemasan Ringan

Ada 2 kategori dalam kecemasan ringan ini yaitu ringan sebentar dan ringan lama. Kecemasan ringan yang sebentar merupakan kecemasan pada umumnya yang terjadi pada seorang individu dikarenakan situasi yang mengancam dan individu tidak dapat menghadapinya sehingga timbullah rasa cemas. Sedangkan kecemasan ringan yang lama merupakan kecemasan yang sebenarnya dapat diatasi, namun karena tidak segara ditangani sehingga kecemasan itu berada lama didalam diri individu.

Kecemasan Berat

Kecemasan berat merupakan kecemasan yang tergolong berat dan berakar yang sudah mendalam didalam diri individu. Kecemasan ini merugikan dan menghambat perkembangan kepribadian seseorang. Ada 2 katergori dalam kecemasan ini, yaitu yang sebentar dan yang lama. Kecemasan berat sebentar merupakan kecemasan yang menimbulkan rasa traumatis jika inndividu dihadapkan dengan situasi yang sama dengan penyebab munculnya kecemasan. Sedangkan kecemasan berat lama bersifat merusak. Kecemasan ini akan menetap bertahun-tahun dalam diri individu dan dapat merusak individu. Kecemasan ini mengakibatkan individu dapat terserang penyakit seperti hipertensi, tachycardia atau juga excited.

Gejala Kecemasan.

Seseorang yang memiliki kecemasan memiliki gejala sebagai berikut :

Tangan dingin

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun