Mohon tunggu...
Aulia Vidya Almadana
Aulia Vidya Almadana Mohon Tunggu... Buruh - Buruh

Menjaga asa menjadi kaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pandemi dan Era Revolusi Industri 4.0

23 Februari 2021   12:26 Diperbarui: 23 Februari 2021   13:05 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: tribunnews.com

WFH dan cita-cita utopis

Efisiensi karena teknologi yang implementasinya tidak membebaskan manusia dari pekerjaan rutin yang bisa dilakukan oleh robot, namun malah membuat manusia semakin sibuk karena pekerjaan, menandakan bahwa pengejawantahan makna revolusi industri 4.0 tidak seiring dengan cita-cita yang dikembangkannya. Oleh sebab itu, implementasi WFH sebagai akibat dari pekerjaan rutin manusia yang telah diambilalih oleh robot sebagai implementasi dari revolusi industri 4.0 tidak perlu mendapatkan reaksi yang berlebihan seperti ketakutan akan kehilangan pekerjaan, kehilangan pendapatan dan sebagainya. Oleh sebab itu perlu dilakukan penyetaraan persepsi serta pemahaman dari kita mengenai makna dari inovasi yang menghasilkan otomasi pekerjaan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, WFH mempunyai dampak positif terhadap segi teknis seperti mengurangi kemacetan, mereduksi konsumsi energi dan sebagainya. Lebih dari itu, penulis melihat bahwa implementasi WFH sarat akan manfaat non-teknis seperti karyawan tidak mengalami stress karena kemacetan dan polusi yang ditimbulkan, menjadi dekat dengan keluarga dan manfaat lain yang diperoleh seperti ketika kita mengimajinasikan cita-cita utopis dari revolusi industri 4.0.     

Dampak pandemi di revolusi industri 4.0

Perlu penyesuaian ketika penerapan teknologi dilakukan secara tiba-tiba, sebagai contohnya karena adanya pandemi Covid-19, terutama di negara berkembang. Namun sebagaimana yang telah kita amati bahwa pandemi Covid-19 berkontribusi sebagai salah satu pendorong agar manusia tersadar bahwa revolusi industri 4.0 adalah hal nyata. WFH sebagai dampak dari penyebaran pandemi semestinya bisa dipandang sebagai langkah awal manusia dalam merasakan bekerja di era revolusi industri 4.0. Seperti konsep awal dari revolusi teknologi, adalah untuk mempermudah hidup dan menjadikan pekerjaan kita menjadi lebih efisien. Namun apabila kita tidak sigap dalam menyikapinya, WFH beserta cita-cita revolusi industri 4.0 bisa menjadi bumerang bagi kita, karena kita merasa seperti semakin direpotkan dengan hal-hal baru yang malah menjadi lebih sophisticated. Jadi kesimpulannya pilihan berjalan beriringan dengan teknologi revolusi industri namun ribet pada awalnya atau terus resisten terhadap perkembangan teknologi namun kedepannya akan stagnan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun