Mohon tunggu...
Aulia Rahma Putri SG
Aulia Rahma Putri SG Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tafsir Emosi Takut Manusia dalam Psikologi dan Al-Quran

8 Juni 2021   07:18 Diperbarui: 8 Juni 2021   07:39 487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Salah satu aspek besar atas sikap kita sehari-hari adalah emosi. Emosi dapat diartikan sebagai impuls yang muncul akibat dari suatu rangsangan dari dalam maupun luar. 

Banyak yang beranggapan bahwa emosi hanyalah emosi marah, padahal banyak jenis emosi yaitu emosi sedih, bahagia, takut, dan lain-lain. Manusia adalah makhluk unik yang memiliki emosi. Emosi melatarbelakangi suatu gejala psiko-fisiologis yang menimbulkan efek pada persepsi, sikap, dan tingkah laku, serta menjelma  dalam bentuk ekspresi tertentu. Emosi dirasakan secara psiko-fisik karena terkait langsung dengan jiwa dan fisik.

Apa bentuk-bentuk dari emosi?

Yang pertama adalahh emosi sensoris, emosi yang ditimbulkan oleh rangsangan dari luar tubuh seperti dingin, panas, dan lapar. Selanjutnya adalah emosi kejiwaan yaitu emosi yang mempunyai alasan-alasan kejiwaan. Karakteristik emosi antara lain lebih bersifat subjektif daripada peristiwa psikologis lainnya, bersifat flutuatif (tidak tetap), dan bersangkut paut dengan peristiwa pengenalan panca indera.

Di dalam Al-Qur'an emosi manusia berkaitan langsung dengan perilaku manusia, baik sebagai makhluk individual (fardiyah) maupun sosial (jama'iyah), baik pada aspek informasi masa lampau, kini, maupun masa depan. Secara umum, digambarkan ekspresi emosi yang menyenangkan, dan ada pula ekspresi emosi tidak menyenangkan. Pembahasan topik yang saya ambil kali ini adalah emosi takut pada manusia.

Emosi takut merupakan emosi alami yang memicu perlawanan atau penghindaraan dari tubuh atau respon tubuh terhadap ancaman. Beberapa ahli psikologi berpendapat bahwa rasa takut merupakan emosi dasar, selain kemarahan dan kebahagiaan. Bila ditelusuri dalam al-Qur'an aneka ragam emosi takut yang dituliskanya, dimulai dari ekspresi menutup telinga disaat mendengar petir dan kilat yang menyambar, mengungsi ke luar negeri karena takut perang, sampai ketakutan pada diri sendiri, orang lain, dan Tuhan.

Ungkapan Al-Qur'an tentang emosi takut digambarkan langsung dengan peristiwa yang terjadi, contohnya emosi takut pada diri sendiri pada Surat Al-Qasas ayat 18 berikut:

 فَاَصْبَحَ فِى الْمَدِيْنَةِ خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ فَاِذَا الَّذِى اسْتَنْصَرَهٗ بِالْاَمْسِ يَسْتَصْرِخُهٗ ۗقَالَ لَهٗ مُوْسٰٓى اِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُّبِيْنٌ

Karena itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota itu sambil menunggu (akibat perbuatannya), tiba-tiba orang yang kemarin meminta pertolongan berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya, "Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat."

Dalam ayat diatas, Nabi Musa memiliki emosi takut setelah tanpa adanya unsur kesengajaan membunuh seorang pemuda.

Selain emosi takut pada diri sendiri, di Al-Qur'an terdapat emosi takut terhadap bencana, yang berkaitan dengan bencana di hari akhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun