Sejarah menjadi bagian dari kehidupan manusia yang memberikan pengalaman, riwayat, Â pelajaran bagi kehidupan sesudahnya. Sejarah juga memberikan pemahaman tentang suatu peradaban bahwa kehadirannya berhasil mengungkap dan membuat masyarakat memahami nilai-nilai peradaban yang terkandung dalam peristiwa masa lampau (Abdurrahman dalam Adnan dan Labatjo, 2006).
Sejarah tentu terdapat pada setiap aspek kehidupan manusia yang kemudian terbagi dalam setiap diskursus ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh manusia, tidak terkecuali ilmu akuntansi. Â Sejarah akuntansi telah menjadi satu bagian dalam ilmu akuntansi yang tidak bisa dipisahkan sehingga mampu menarik perhatian para ilmuwan akuntansi untuk melakukan studi atas perjalanan akuntansi sejauh masa perkembangannya. Hal ini dilakukan sebab hanya dengan mempelajari sejarah akuntansi lah masyarakat dapat memahami bidang akuntansi secara utuh serta evolusinya atas berbagai permasalahan akuntansi yang terjadi. Melalui sejarah pula masyarakat dapat menelaah relevansi antara teori dan praktik akuntansi, yang mana berimplifikasi langsung pada pembaharuan penilaian atas metode yang berlaku saat ini terhadap metode yang digunakan di masa lalu.
Hakikatnya, akuntansi merupakan sebuah pencatatan dari berbagai transaksi keuangan yang terjadi pada mekanisme pasar global. Namun seiring perkembangannya, akuntansi diuraikan secara lebih detail. Sebuah kutipan dari buku akuntansi berjudul American Accounting Association yang dikeluarkan pada tahun 1966 menjelaskan bahwa akuntasi juga berperan penting dalam memberikan berbagai informasi kuantitatif, terutama dalam sektor data keuangan. Informasi yang diberikan  akuntansi tersebut berupa laporan keuangan sebuah perusahaan yang diperlukan untuk dijadikan pertimbangan para pemodal dalam mengambil kebijakan, baik bagi pengguna internal maupun eksternal—seperti manajemen, pemegang saham, pemerintah atau pihak-pihak berkepentingan lainnya, sehingga perusahaan dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai penanganan persoalan bisnis serta tindakan apa yang harus dilakukan untuk masa mendatang.
Daftar Pustaka
Kurrohman, Taufik.Â
Untuk memahami akuntansi secara lebih jauh dari segi keilmuan, juga dirasa perlu menelaah akuntansi secara definitif. Seperti yang dijelaskan oleh Iman Supriadi dalam bukunya yang berjudul Metode Riset Akuntansi bahwa pengertian akuntansi ialah disiplin pengetahuan dasar yang bisa diaplikasikan dalam aktivitas pekerjaan perseorangan atau korporasi dan yang membutuhkan kejelasan terkait informasi keuangan (Metode Riset Akuntansi, 2020). Sedangkan menurut uraian Muhammad Gade dalam buku Teori Akuntansi, bahwa akuntansi merupakan ilmu yang meliputi pengetahuan tentang tata buku, pembuatan berbagai teknik pencatatan—sistem akuntansi, laporan keuangan dalam konteks intrepetasi atau penyajian, pelaporan fakta-fakta usaha, serta kegiatan organisasi dari segi kuantitas terutama keuangan (Teori Akuntansi 2005).
Meskipun akuntansi identik dengan manajerial keuangan modern, tetapi akuntansi pada sejarahnya telah berkembang bahkan sejak ratusan abad silam. Setidaknya terhitung pasca manusia pertama kali mengenal uang, cara-cara pencatatan dan pembukuan yang sesuai prinsip akuntansi sudah berkembang di tengah-tengah peradaban masyarakat.
Sejarah Singkat Akuntansi di Timur Tengah
Penemuan catatan akuntansi lainnya juga berhasil ditemukan pada reruntuhan Babilonia dan reruntuhan kerajaan Asiria. Masyarakat pada saat itu menggunakan metode akuntansi yang primitif untuk mencatat pertumbuhan hasil panen dan ternak. Pencatatan dilakukan pada lembaran daun atau bebatuan. Bahkan dalam menentukan laba rugi, masyarakat melakukannya dengan cara menghitung barang yang dibawa pergi berlayar dan barang yang dibawa pulang saat selesai berlayar. Maka perhitungan laba rugi hanya dibuat pada akhir perjalanan pelayaran.
Sejarah Singkat Akuntansi di Eropa
