Mohon tunggu...
Aulia Rachma
Aulia Rachma Mohon Tunggu... Administrasi - pejalan, bagian dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Writing is healing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Pernah di Hatimu

10 Juli 2013   21:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:44 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Aku masih tidak mampu melapaskan pandangan dari wajahnya yang pucat. Garis-garis rahang yang tegas dan biasa menyambutku dengan tawa itu sekarang hanya terkatup rapat. Tak ada suara yang keluar dari sepasang bibirnya yang kerap menyapa pipiku ketika kami bertemu setelah minggu-minggu yang penuh dengan kesibukan.

Aku sungguh mencintai lelaki yang sekarang terbujur di hadapanku ini. Aku mencintai kelembutan hati yang tersimpan dalam raganya yang kuat dan kokoh. Sebuah kebanggaan tersendiri buatku, saat dia menjadikanku sandaran atas segala keluh dan kesahnya. Itu membuatku merasa dibutuhkan.

Sekarang aku hanya bisa melihatnya terdiam, benar-benar diam.

Aku menyentuh tangannya perlahan. Dan, hei, dia membuka matanya!

Aku tak sanggup berkata-kata. Akhirnya ia bangun juga setelah koma beberapa minggu. Akupun bersiap keluar ruangan untuk memanggil dokter, sebelum tangannya menggenggam telapak tanganku dan berkata,

"Jangan pergi, Rheina.."

Air mataku jatuh. Aku menatap pandangan matanya yang kosong. Seketika aku tahu bahwa aku tidak pernah benar-benar ada di dalam hatinya.

"Aku Erika, bukan Rheina..," batinku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun