Mohon tunggu...
Aulia Rachma
Aulia Rachma Mohon Tunggu... Administrasi - pejalan, bagian dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Writing is healing.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seleksi CPNS Kementerian Keuangan

6 Maret 2014   21:02 Diperbarui: 4 April 2017   18:04 974
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pict from: logo-share.blogspot.com

Halooo, hari ini waktunya aku posting tentang pengalaman ikutan seleksi CPNS Kementerian Keuangan tahun 2013. Kalau nggak salah, waktu itu lowongannya dibuka sekitar bulan September 2013. Proses seleksi ini bisa dikatakan cukup singkat, karena hanya memakan waktu ekitar 3-4 bulan. Oke kalau gitu, langsung aja aku jelasin tahap-tahapannya yaa..

Tahap 1: Seleksi Administrasi
Tahap awal ini dimulai dengan seleksi administrasi. Jadi, kita bakal disuruh isi data-data di suatu form via online. Selain itu juga upload dokumen-dokumen seperti ijazah, transkrip, dan lain-lain. Masih inget banget waktu itu ijazahku nggak keluar-keluar, padahal udah mepet sama tanggal penutupan lowongan. Tapi Alhamdulillah akhirnya ijazah keluar beberapa hari sebelum penutupan.

Tahap 2: Tes Kompetensi Dasar
Setelah nunggu 3 mingguan, pengumuman peserta yang lolos TKD pun keluar. Setelah pengumumannya keluar, para peserta wajib mengikuti verifikasi data dan pengambilan tanda peserta ujian yang dibagi dalam beberapa kloter di beberapa hari (saking banyaknya).

Tahun ini, Kementerian Keuangan merupakan salah satu instansi yang menerapkan sistem CAT (Computer Assisted Test). Sistem ini baru diberlakukan, jadi baru beberapa instansi yang pakai sistem CAT di tahun 2013 lalu. Sistem ini memudahkan banget. Selain meminimalisasi terjadinya kecurangan, sistem ini juga memudahkan banget buat kita ngerjain soalnya. Jadi, dengan CAT, kita bisa tahu nomor mana aja yang belum dijawab, ngganti jawaban, dan semuanya ya cuma klik sana klik sini, nggak usah ribet pake LJK. Yang serunya lagi, setelah tes, kita bisa tahu hasil/nilai kita secara langsung.

Tes Kompetensi Dasar atau yang biasa disebut dengan TKD terdiri atas 3 bagian:
a. Tes Wawasan Kebangsaan: isinya pertanyaan yang berhubungan sama UUD, Pancasila, sejarah, dan segala sesuatu yang ada hubungannya sama bangsa Indonesia. Paling susah bagian sejarah, sih, menurutku. Hahaha.
b. Tes Intelegensia Umum: isinya kayak tes potensi akademik gitu deh.
c. Tes Kepribadian: di bagian ini kita diharuskan memilih pernyataan-pernyataan yang paling sesuai sama diri kita ketika menghadapi masalah tertentu.

Untuk sistem penilaiannya, ada passing grade masing-masing untuk tiap bagian. Jadi untuk tes wawasan kebangsaan itu minimal benarnya berapa persen, begitu juga untuk bagian tes intelegensia umum sama tes kepribadian.

Tahap 3: Psikotes
Sekitar 3-4 minggu kemudian, peserta yang lolos ke psikotes akhirnya diumumkan, dan Alhamdulillah aku lolos juga. Psikotes ini waktunya lama banget, mulai jam 8 pagi sampai jam 3 sore. Untuk materinya, yaa standar psikotes gitu, ada nggambar (pohon, 8 kotak, manusia), ngitung-ngitung, milih pernyataan-pernyataan, dan sebagainya. Oh iya, selain itu, juga ada form mengenai kelebihan dan kekurangan diri, pencapaian dan kegagalan yang paling berkesan, dan nilai-nilai yang menjadi prinsip diri kita.

Tahap 4: Tes Kesehatan, Kebugaran, dan Wawancara
Rata-rata jeda antara satu tahap dengan tahap lainnya emang sekitar sebulanan sih ya, sama kayak jeda tahap 3 ke tahap 4 juga gitu. Alhamdulillah aku lolos lagi, tapi kali ini deg-degan juga, soalnya ada tes kebugaran yang mengharuskan lari keliling lapangan KONI. Seketika aku nostalgia jaman SMA, pernah ujian praktek olahraga lari di sana juga, dan nggak lulus. Hahahaha. Jadilah, demi mempersiapkan tes kali ini, aku latihan tiap hari lari minimal 15 menit.

Tes Kesehatan
Tes kesehatan standar seperti cek mata (minus dan buta warna), tinggi, berat, THT, dan tensi. Setelah melalui tes kesehatan ini, kita dapet rekomendasi dari dokternya, boleh ikut tes kebugaran atau nggak. Syukurlah saya boleh ikutan tes kebugaran :D

Tes Kebugaran
Tes kebugaran dibagi jadi dua, lari keliling lapangan selama 12 menit sama lari membentuk angka 8 sebanyak 3 kali. Aku masuk di kloter ke 2. Setelah peluit ditiup, aku masih semangat 45! Lari terus, nggak perlu kenceng-kenceng sih, asal konstan, lari terus. Alhasil aku berhasil ngelewatin temen-temen yang larinya udah duluan di depan dari tadi. Setelah berhasil 1 putaran, mulailah aku ngos-ngosan. Nggak kuat, aku jalan cepet, dan akhirnya keduluan sama temen-temen yang tadi aku salip. Kondisi itu terus berlangsung sampe putaran ke 2, ya ketebak banget lah, aku urutan paling belakang. Jadi selama 12 menit, aku cuma dapet 2 putaran lebih beberapa ratus meter gitu. Pasrah banget, emang nggak pernah kuat kalo disuruh lari kayak gitu.

Istirahat 3-5 menitan, waktunya shuttle run, alias lari membentuk angka 8. Di sini cepet-cepetan sih, tapi aku juga nggak tau waktu lariku secepet apa.

Wawancara
Besoknya, langsung wawancara. Jadi, tes kesehatan, kebugaran, dan wawancara ini digabung jadi 1 tahapan (kalo biasanya kan tes kesehatan sama wawancara itu jadi tahapan yang terpisah ya? ya memang tiap instansi punya kebijakan masing-masing). Wawancara ini dibagi dalam beberapa hari dan kloter. Satu kloter itu ada 6-8 peserta (lupa, pokoknya sekitar 6-8 orang, hehe). Masing-masing peserta diwawancarain sama 2 orang. Aku diwawancara sama 1 bapak dan 1 ibu. Wawancara ini direkam lho, jadi harus bener-bener serius ngasi jawabannya. Di wawancara ini nggak usah khawatir bakal ditanyain aneh-aneh tentang kerjaan/tugas di kemenkeu, kita cuma bakal ditanyain hal-hal seputar CV yang sebelumnya sudah kita isi. Karena aku belum punya pengalaman kerja, jadi ya ditanyain pengalaman organisasi, kepanitiaan, gitu deh. Ditanyain juga tentang keberhasilan dan kegagalan yang paling berkesan. Terus setelah wawancara, langsung deh tandatangan pernyataan bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.

5. Pemberkasan
Nggak sampe 1 bulan, walaupun agak molor dari pengumuman awal, sih, akhirnya pengumuman yang lolos seleksi CPNS Kemenkeu bisa dilihat di website nya. Deg-deg seeeerrrrrr....

Dan Alhamdulillah, aku keterima... :)

Setelahnya adalah proses Pemberkasan di Jakarta. Pemberkasan itu yaa sejenis daftar ulang gitu, deh. Beberapa dokumen yang diminta pas pemberkasan:
a. legalisir ijazah dan transkrip
b. foto
c. surat keterangan sehat jasmani dan rohani
d. SKCK
e. surat keterangan bebas narkoba

Setelah selesai pemberkasan, aku langsung menjalani proses magang alias OJT, sejak tanggal 13 Januari sampai saat ini. Nanti bulan April dan Mei aku bakalan diklat, DTU (Diklat Teknis Umum) dan DTSD (Diklat Teknis Substansi Dasar). Nanti aku posting lagi kalo sudah selesai diklat :D

Overall nggak ada tips khusus selama ngejalanin setiap proses seleksi CPNS Kemenkeu ini. Yang jelas, buat yang masih kuliah, jangan cuma sibuk sama nilai di KHS, tapi ikutan berbagai kepanitiaan dan aktif organisasi itu penting. IPK mungkin menjadi saringan pertama, tapi di bagian akhir, value diri kita nggak cuma dilihat dari IPK, tapi (menurutku) lebih dilihat dari bagaimana pengalaman-pengalaman kita bersosialisasi dan bekerjasama dengan orang lain.

Okedeh, sekian dulu postingan tentang pengalaman ikut seleksi CPNS Kementerian Keuangan. Semoga bermanfaat :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun