Mohon tunggu...
Aulianisa Alamsyah
Aulianisa Alamsyah Mohon Tunggu... Konsultan - Mahasiswi Sastra Inggris di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Saya Aulianisa Alamsyah, Mahasiswi yang haus akan Ilmu Pengetahuan Terbaharui dan memiliki ketertarikan dengan dunia tulis menulis dalam Jurnalistik. Lebih baik mencoba daripada tidak sama sekali, karena pengalaman adalah guru terhebat untuk hidup yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Frugal Living dan Bank Digital: Strategi Cerdas Gen Z di Tengah Kapitalisme Indonesia

26 November 2024   21:50 Diperbarui: 26 November 2024   21:55 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi: storyset.com

Banyaknya bank digital yang digunakan saat  ini menjadi daya tarik banyak orang untuk berlomba-lomba memilikinya. Salah satunya  Gen Z. Mengapa Gen Z? karena mereka adalah generasi pertama yang tumbuh dengan internet dan teknologi digital sejak usia muda. Gen Z juga memainkan peran penting dalam ekosistem perekonomian digital, salah satunya di Indonesia.

Perbankan digital Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan konsisten dalam beberapa tahun terakhir. Pada Mei 2024, Bank Indonesia (BI) mencatat nominal transaksi perbankan digital mencapai Rp5.570,49 triliun atau meningkat 10,82% secara tahunan.

Populix meluncurkan laporan Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia. VP of Research Populix, Indah Tanip  mengatakan pengguna bank digital didominasi oleh Gen Z sebanyak 60 persen.  Sementara sisanya 40 persen merupakan generasi Millenial.

"Dari data ini kita lihat ternyata orang-orang yang menggunakan bank digital itu kebanyakan adalah dari Gen Z berusia 17-27 tahun sebesar 60 persen dan kebanyakan dari mereka lajang, belum menikah sebanyak 65 persen dan utamanya mereka adalah pekerja," ujar Indah Tanip dalam konferensi pers Studi Analisis Ekosistem dan Persepsi terhadap Bank Digital di Indonesia, secara virtual, Selasa (9/7).

Indah Tanip, VP of Research Populix mengungkapkan, keterbukaan Gen Z terhadap internet dan teknologi mendorong generasi ini untuk memiliki ekspektasi berbeda terhadap produk dan layanan perbankan. Bank digital pun menjadi jawaban atas keinginan mereka terhadap kegiatan bertransaksi yang serba cepat, nyaman, dan aman.

"Oleh karena itu, para pemain bank digital dituntut untuk terus berinovasi memberikan solusi perbankan dan fitur-fitur yang sesuai dengan harapan para nasabah lintas generasi, terutama Gen Z,” ujar Indah, Selasa (9/7).

Indah menjelaskan, survei memperlihatkan beberapa alasan yang mendorong Gen Z memutuskan untuk menggunakan bank digital dalam mendukung kebutuhan transaksi mereka, seperti kecepatan dan kemudahan dalam melakukan transfer dana, integrasi dengan e-wallet dan layanan pembayaran lain, fleksibilitas untuk melakukan transaksi di mana saja dan kapan saja, biaya admin yang lebih terjangkau, mendukung berbagai transaksi dalam satu aplikasi, serta berbagai hal lainnya.

Menurutnya, dari hasil studi tersebut penggunaan bank digital ditujukan untuk memprioritaskan pencapaian stabilitas keuangan dan pengembangan pribadi, dengan fokus pada pendekatan pengelolaan keuangan yang berpusat pada tabungan rutin, investasi, dan penggunaan produk keuangan digital untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan mempersiapkan masa depan.

Untuk menabung dalam bank digital, tentu saja ada syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi untuk menjadi nasabah dari bank digital. Untungnya, bank digital saat ini telah hadir dan memudahkan semua nasabahnya dalam menabung. Jadi, pada era yang serba digital ini, rata-rata bank digital menawarkan bunga deposito untuk simpanan jangka panjang yang cukup menarik dan bervariasi. Sebagai nasabah yang cermat, penting untuk memilih bank digital yang berada dibawah naungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Pinjam Simpan (LPS) agar dapat dijamin perlindungan keamanannya.

Dilansir dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), OJK turun tangan menangani temuan bank digital di Indonesia menawarkan bunga deposito tinggi hingga 8,75% untuk meraup simpanan nasabah. OJK  mendorong penerapan pelindungan nasabah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun