Mohon tunggu...
Lyfe

Perpeloncoan dalam Dunia Pendidikan

23 Agustus 2015   19:44 Diperbarui: 23 Agustus 2015   19:44 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masa Orientasi Siswa yang sering disalah gunakan oleh senior sebagai ajang balas dendam dari tahun ke tahun menjadi "Penyakit" tradisi penerimaan siswa/mahasiswa baru yang tak menimbulkan efek positif bagi dunia pendidikan ini rupanya masih sulit diberanta, Dibuktikan masih ada panitia MOS/OSPEK yang kucing-kucingan untuk menggelar kegiatan yang lebih pada bullying peserta didik baru tersebut. MOS/OSPEK yang tahun-tahun sebelumnya selalu identik dengan kegiatan perpeloncoan yang membuat keresahan tersendiri bagi siswa/mahasiswa baru maupun orang tuannya.

Ada sisi positif dari MOS tersebut yaitu seua siswa saling mengenal satu sama lain, dapat bergaul tanpa perbedaan status, suku, bahasa,agama, dll. Sisi negatifnya ialah apabila MOS dilakukan secara berlebihan diluar kewajaran seperti penganiayaan senior terhadap junior, yang elnggar hak asasi manusia.

Mengingat perpeloncoan adalah sebuah kegiatan yang tidak mendidik dan sudah cendrung menyimpang dari proses pendidikan maka sudah layak untuk tidak dijalankan lagi. Kegiatan-kegiatan yang mengarah pada pendidikanlah yang perlu dilaksanakan sehingga akan ada kesan yang menyenangkan. Tidak ada artinya pula jika kegiatan yang dilaksanakan akan membuat sesorang merasa tertekan dalam melaksanakannya.

Meski maksudnya adalah untuk mengenalkan siswa dan mahasiswa baru tentang situasi kondisi di setiap sekolah/kampus dan membuat seseorang melepas rasa malu. Namun jika kondisinya syarat dengan kegiatan perpeloncoan itu bukannya menghilangkan rasa malu, malah sebaliknya akan membuat timbulnya perasaan sangat-sangat malu.

Masih banyak hal yang bisa dilakukan pada masa awal pengenalan siswa dan mahasiswa baru terhadap sekolah/kampus seperti misalnya menjelaskan keberadaan sekolah/kampus yang meliputi fasilitas, prestasi, keberadaan guru/dosen. Menciptakan suasana keakraban juga sangat diperlukan dalam pelaksanaan masa orientasi siswa baru ini. Menghilangkan adanya sekat senior-junior kemudian menjadi sebuah keakrabatan untuk saling merangkul. Seorang senior mengajarkan dan memberikan pengalaman yang mengesankan kepada junior. Sedangkan junior harus menghormati keberadaan junior dan tidak segan-segan untuk bertanya kepada senior.

Mengesankan itulah yang seharusnya menjadi orientasi awal bagi siswa/mahasiswa baru dalam memulai mengenal tempat menempuh pendidikannya selanjutnya. Hal ini akan membawa kesan baik akan selalu teringat bagi mereka setelah selesainya kegiatan orientasi itu dilakukan sehingga tidak ada keinginan mereka untuk membalas dendam dikemudian hari kepada juniornya. Kesan yang baik juga akan menjadi asumsi awal bagi siswa tentang keberadaan sekolah, sehingga untuk menciptakan kesan baik bagi sekolah tentu harus dimulai dengan hal-hal yang baik terlebih dahulu.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun