Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagaamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Biasanya, cara memperoleh pendidikan serta proses belajar mengajar dilakukan oleh guru dan siswa disekolah. Namun hal tersebut tidak dapat dilaksanakan setahun belakangan ini dikarenakan Pandemi Covid-19 masih berkeliaran disekitar kita. Hari Senin, 2 maret 2020 saat itulah presiden joko widodo mengumumkan virus corona menjangkiti dua warga Indonesia, hingga saat ini kasus virus corona berjumlah 2,83 jt. Dampak yang ditimbulkan dari pandemi covid-19 Â ini merambat kebanyak bidang, seperti bidang ekonomi, politik, pendidikan dan lainnya.
Khususnya pada bidang pendidikan, peserta didik terpaksa melakukan belajar dari rumah, pembelajaran jarak jauh, belajar luring dan banyak istilah lainnya. Â Tentu saja pihak sekolah harus memutar otak, bagaimana cara agar peserta didik dapat memahami materi yang harus diperoleh ditengah pandemi sedangkan banyak hambatan yang harus dilalui. Â Karena tidak memungkinkan untuk belajar dalam jaringan. Semester lalu cara yang dilakukan SMPN 1 Lubuk Sikaping ialah Pembelajaran Luring yaitu materi dan latihan soal semua mata pelajaran difotokopi oleh pihak sekolah dan dijemput kesekolah oleh orang tua/wali murid dengan memenuhi protokol kesehatan dan diantarkan kembali jawabannya ketika menjemput tugas luring selanjutnya. Dan diakhir semester SMP N 1 Lubuk Sikaping sempat melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka, PTM dilakukan setelah semua guru rapid test dan hasilnya negative.
Terjadinya lonjakkan angka kasus Covid-19 yang akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Jawa-Bali dan 15 daerah lainnya, pada semester ganjil ditahun ajaran 2021/2022, SMPN 1 Lubuk Sikaping kembali menerapkan Pembelajaran luring tetapi pelaksanaannya sedikit berbeda karena Materi dan Lembar Soal diakses melalui Website www.smpn1lubuksikaping.sch.id dan penyerahan tugas ke sekolah dilakukan oleh orang tua/wali murid dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebagai Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, saya menjalankan program kerja mendampingi siswa dalam melaksanakan Belajar dari Rumah dan membantu orang tua dalam membimbing siswa selama Belajar dari Rumah. Ketika melakukan penguatan materi kepada siswa saya sempat bertanya kepada 3 orang siswa "Lebih suka belajar disekolah atau dirumah?" lalu semuanya menjawab "Disekolah lah kak, kalau dirumah gatau kenapa tugasnya terasa lebih berat, mau nanya teman juga sama-sama gatau" lalu saya Tanya lagi "Tapi kan masih pandemic, emang ga takut kalau belajar disekolah?" dan dijawab oleh salah seorang siswa "Kalau protokol kesehatannya dipatuhi gatakut kak, aku juga sudah divaksin" terlihat sangat besar harapan mereka untuk bisa kembali belajar disekolah dengan keadaan normal agar dapat memahami materi pelajaran sepenuhnya.
Karena tidak tahu kapan pandemic akan berakhir dan kapan sekolah normal akan dijalankan, saya memutuskan melakukan kegiatan bimbingan melalui grup WhatsApp dan memonitoring kegiatan siswa dalam mengisi Lembar Soal dari Pembelajaran Luring. Sebisa saya membantu siswa dalam menjelaskan materi dan mengoreksi serta berdiskusi mengenai jawaban dari latihan soal. Pembimbingan dan penguatan kepada siswa juga dilakukan melalui video conference, agar dapat melakukakn sharescreen tentang materi yang disajikan dalam powerpoint. Serta mengarahkan orang tua terkait peminjaman buku paket yang harus dijemput oleh orang tua/ wali murid dan jadwal penyerahan tugas luring.
Semoga wabah pandemic ini cepat berakhir dan kita para calon guru dapat memberikan ilmu kepada siswa dengan lebih efektif. Jika pandemic masih terjadi, semoga kita bisa memberikan ilmu melalui media teknologi yang lebih canggih.
