Mohon tunggu...
Aulia Isna Ulinnuha
Aulia Isna Ulinnuha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta NIM: 21107030153 Asal dari Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Trauma Itu Ada Nggak Sih?

20 Mei 2022   12:23 Diperbarui: 20 Mei 2022   12:44 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada saat kita berbicara tentang trauma pasti dibenak kita bertanya. Apasih trauma itu? Trauma ini bisa hilang nggak sih? Apakah dia akan menetap pada hidup kita? Atau trauma ini hanya sementara? Apa bedanya trauma dengan ketakutan biasanya?

Jadi gini saat kita ngomongin trauma sebenarnya trauma ini bisa mengendalikan pikiran maupun perilaku kita pada sebuah kejadian yang memiliki muatan emosional yang menyakitkan ataupun menegangkan. Dan pada saat itu kejadian sudah selesai atau sudah tidak ada didepan kita lagi tapi dalam kurun waktu minimal satu bulan kok kita masih kebayang-bayang. 

Buat kita jadi tidak produktif, membuat kita jadi menutup diri dari lingkungan sekitar, atau bahkan kita menghindari obrolan tentang kejadian tersebut ,kita menghindari situasi yang serupa. Ini dikatakan sebagai beberapa ciri-ciri orang yang mengalami trauma.

Seseorang yang mengalami trauma biasanya akan mengalami perubahan perilaku atau kepribadiannya. Biasanya perubahan itu cukup mendadak, misal dari kejadian itu besoknya dia akan mengalami perubahan dan perunahannya menetap. Kalau perubahannya hanya terjadi satu atau dua hari bisa dikatakan sebagai kaget, syok, stres, cemas atau kepanikan yang terjadi secara natural.

Contohnya saat terjaid kecelakaan, pada saat kecelakaan itu pasti takut. Tapi kalau setelah kecelakaan itu berangsur ketakutanya sampai berbulan-bulan dan membuat orang ini takut naik kendaraan, jadi takut untuk ketemu jalan raya ini bisa dikatakan sebagai sebuah trauma.

Yang kedua selain perubahan perilaku adalah seseorang yang mengalami trauma biasanya akan mengalami perubahan emosi seperti cenderung merasa putus asa atau gelisah dalam jangka waktu yang lama. Mereka yang trauma cenderung untuk buruk dalam perawatan diri,ada juga yang kemudian menarik diri dari lingkungan. Kalau kita mengalami trauma ini biasanya disebabkan oleh pengalaman kecil, ada suatu kondisi stres tersebut yang tertentu spesifik.

Misalnya perceraian, nah trauma ini bukan hanya terjadi di kita saja atau melihat orang yang bercerai. Mungkin bukan kita yang mengalaminya tapi kita yang menyaksikannya juga bisa menjadi sumber trauma.

Saat merasa mengalami trauma, segera cari bantuan tenaga profesional yang bisa memberikan kamu muatan-muatan terapi dengan melakukan emotional healing. 

Emotional healing itu apa sih? Menurut buku yang ditulis oleh Sakti Gawe ini menyatakan bahwa kehidupan manusia itu terdiri dari 4 eksitensi. Jadi kita itu mengatami trauma atau kita mengalami proses yang membuat kita terluka pada saat kita mau menyembuhkannya ada 4 elemen.

Yang pertama adalah spiritual power, spiritual ini bukan hanya tentang agama tapi salah satunya karena spiritual ini adalah keseimbangan kita dalam memenuhi kebutuhan hidup dimana dalam prosesnya ada pikiran kita menyatu dengan alam ini, kita memiliki alam semesta dan terhubung dengan penciptanya jadi kita yakin kalau Allah sudah berkehendak kita tidak bisa apa-apa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun