Mohon tunggu...
Aulia Gurdi
Aulia Gurdi Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

spread wisdom through writing...

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Tinggalkan Sejenak Gadgetmu Nak, Ayo Berlibur!

30 Juni 2012   02:20 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:24 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13410280061452298250

[caption id="attachment_197901" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (Ouda Teda)"][/caption]

Liburan panjang sudah tiba. Tentu saja ini disambut anak-anak dengan suka cita. Sebagian orang tua sibuk menyusun rencana menghabiskan liburan panjang ini.  Tak terkecuali anak-anak saya. Terlebih si sulung saya baru saja menyelesaikan UN-nya. Rasanya atas kerja kerasnya itu, ia layak kami beri reward untuk berlibur.

Seorang teman menawarkan paket liburan ke pulau Tidung untuk kami sekeluarga. Kamipun menimbang-nimbang kecukupan biaya, persiapan dan semua yang dibutuhkan. Saat berbincang seru mengenai rencana liburan ini, tiba-tiba si abang bertanya pada saya, "eh ummi, di pulau itu nanti ada sinyal ga ya?" Duh...tentu saja saya tertawa mendengar pertanyaannya. Oalaaah nak...mau berlibur kok yang ditanya sinyal, ckckkck...Benar-benar geleng kepala saya dibuatnya. Tipikal anak masa kini banget. Tak tahan sayapun bicara setengah geregetan padanya, "Abang bisa ga sih lupain gadgetnya sehari aja? kita kan mau berlibur, mosok mau berlibur yang ditanya sinyal sih? Bukan tanya fasilitas berlibur lainnya disana. Ada banyak yang lebih menarik ketimbang gadgetmu di sana. Kamu bisa snorkling, mencoba serunya banana boat , main jet ski, memancing. Ayo deh...tinggalkan dulu gadgetmu barang sehari, nikmati waktu liburmu, ok?! demikian ceramah saya gemas panjang lebar.

Begitulah, apa yang anak saya alami, mungkin juga terjadi pada anak-anak lainnya. Bahkan bukan tak mungkin dialami juga sebagian besar orangtua. Gadget sudah begitu menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Seolah tanpa gadget hidup akan berakhir. Lebay? Ah, sepertinya ngga juga. Coba saja kita lihat tipikal kebanyakan manusia modern kala mereka bepergian. Ga yang tua ga yang muda, kemanapun, dimanapun, kapanpun gadgetnya tak pernah lepas dari genggaman. Terlebih bagi mereka yang aktif dalam bisnis dan karir, interaksi dengan gadget bisa nyaris tanpa jeda setiap harinya. Hari-hari disibukkan dengan sms klien, panggilan bos, email pekerjaan, dan seabrek aktivitas lain yang membuat gadget yang dimiliki tak berhenti “tang ting tung” setiap saat.

Bila itu terus berlangsung setiap hari, tentu kejenuhan akan melanda. Apalagi buat mereka yang pekerjaannya full high pressure. Duh, pasti rasanya ingin henti sejenak, dari semua aktivitas tak berkesudahan itu. Henti sejenak. Memberi jeda dan spasi bagi jiwa. Otak yang begitu penuh dijejali aneka urusan setiap harinya, perlu diberi ruang sejenak untuk bernafas. Keluar dari zona crowded dan masuk ke zona comfort. Dan berlibur adalah salah satu caranya. Tentu saja tanpa gadget. Ya, tinggalkan piranti itu, barang sehari saja. Karena tak bisa dipungkiri, seringkali karena piranti itulah kenyamanan dan kebersamaan yang kita inginkan sulit terwujud. Bayangkanlah bila dalam suasana liburan, ayah, ibu dan anak, masing-masing masih asyik dengan gadgetnya. Bayangkan juga saat kita asyik menikmati suasana berlibur yang tenang, menyesap udara laut dengan semilir angin, tiba-tiba kita masih harus mendengar kembali dering dan getar gadget itu. Bisa jadi alih-alih ingin fresh yang didapat malah stress.

Ya, seperti anak saya itu, bahkan berlibur ke ujung pulaupun yang ditanya lebih dulu, sinyalnya bagus ga ya disana? hehehehe...luar biasakan...:)

Life still goes on, meski tanpa gadget sekalipun. Segalanya tetap akan berputar pada sumbunya. Hidup tak melulu berisi pekerjaan. Karena bila itu yang dikejar, tentu takkan pernah ada habisnya. Isilah ruang kehangatan yang mungkin selama ini terasa hanya bagai rutinitas tanpa makna. Hidup yang hanya sekali perlu dinikmati. Baterai tubuh kita butuh di-recharge. Apalagi bila sinyalnya tinggal satu digit. Bukan tak mungkin sesudahnya akan terkumpul kembali energi baru yang akan membuat hidup kita kembali produktif. Di atas segalanya ada yang jauh lebih berharga yang tak bisa terbeli dan dinilai dengan apapun yakni kebersamaan.

Yuk... tinggalkan sejenak gadgetmu...

Selamat Berlibur ^-^

.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun